Tahun 2021 Harga Pupuk Bersubsidi Naik, Kabupaten Banyuwangi Dijatah 59,5 Ribu Ton

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Pada tahun 2021 ini petani di Kabupaten Banyuwangi mendapatkan jatah pupuk bersubsidi jenis urea sebanyak 59.511 ton. Jumlah alokasi ini meningkat 10.176 ton dari tahun 2020 lalu yang hanya dijatah 49.335 ton. Meski demikian, harga pupuk bersubsidi ini justru mengalami kenaikan.

Sedangkan untuk jenis pupuk SP36 pada tahun ini dijatah sebanyak 14.662 ton. Meningkat sekitar 8.621 ton dari tahun sebelumnya yang hanya dijatah 6.041 ton.

Untuk pupuk jenis ZA, pada tahun 2021 ini mengalami kenaikan sekitar 5.625 ton. Dari jatah sebelumnya 14.923 ton menjadi 20.548 ton.

Selanjutnya pupuk jenis NPK justru mengalami penurunan alokasi di tahun ini. Dari 29.319 ton di tahun 2020 turun menjadi 27.456 di tahun 2021. Penurunan ini disebabkan adanya sisa stok pupuk NPK di tahun 2020 lalu.

Penambahan jatah alokasi pupuk bersubsidi di Banyuwangi ini menurut Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Banyuwangi telah disesuaikan dengan elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (e-RDKK).

"Jatah alokasi pupuk kita naik untuk tahun 2021. Kita mengajukan lebih dari tahun 2020. Harapannya kebutuhan pupuk petani tahun ini yang sudah diajukan berdasarkan e-RDKK, semoga cukup," kata Arief Setiawan, Rabu (13/1/2021).

Namun demikian, untuk harga pupuk bersubsidi di Banyuwangi khusus jenis urea, SP36 dan ZA mengalami kenaikan. Pupuk urea yang sebelumnya di harga Rp 1.800 per kilogram kini menjadi Rp 2.250 per kilogram. Selanjutnya untuk harga eceran pupuk SP36 dari Rp 2.000 naik menjadi Rp 2.400 perkilonya. Sedangkan pupuk ZA naik menjadi Rp 1.700 dari sebelumnya Rp 1.400 perkilonya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement