Peristiwa Daerah Vaksin Covid-19

Siap Disuntik Vaksin Covid-19, Gus Hans: Jangan Terjebak Pro Kontra

Rabu, 13 Januari 2021 - 15:47 | 21.25k
Tokoh Muda NU KH Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans.(foto: Dok.TIMES Indonesia)
Tokoh Muda NU KH Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans.(foto: Dok.TIMES Indonesia)
FOKUS

Vaksin Covid-19

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Distribusi vaksin Covid-19 Sinovac di Jatim ke berbagai daerah mulai dilakukan pagi ini dari Kantor Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, Surabaya, Rabu (13/1/2021). Tokoh Masyarakat Surabaya KH Zahrul Azhar Asumta (Gus Hans) menyatakan siap divaksin. 

Mengingat Pemprov Jatim juga Tengah mempercepat eksekusi dan edukasi terkait vaksinasi.

Gubernur Khofifah menyampaikan, pejabat Pemprov Jatim bersama dengan para dokter, tokoh agama, dan civitas akademika akan memberikan keteladanan langsung pada masyarakat dengan  menjadi individu yang mendapatkan vaksinasi pertama pada 14 Januari 2021. 

"Saya siap menjadi masyarakat yang divaksin, karena saya percaya pemerintah tidak mungkin mencelakakan rakyatnya," terang pria yang lekat disapa Gus Hans ini, Rabu (13/1/2021). 

Kesiapan tersebut ia utarakan berdasarkan beberapa penelitian dan pendapat ahli yang mengarah pada kesimpulan positif dan masuk akal. Sehingga ia mengimbau masyarakat agar tidak terjebak pro dan kontra. 

"Kita jangan terjebak dalam dua hal besar dalam pro kontra vaksin ini. Pertama, suka dan tidak suka pada rezim, kedua, persaingan bisnis para importir vaksin," ujar Gus Hans. 

Kiai muda Nahdlatul Ulama (NU) ini menambahkan, tidak ada vaksin atau obat apapun di dunia ini yang sempurna 100 persen dan dapat digunakan kepada setiap orang.

Karena, jelas Gus Hans, masing-masing orang pasti mempunyai bawaan yang khas dan bisa saja menolak intervensi non alami yang masuk dalam tubuhnya.

"Kita harus siap nanti pasti ada nanti dari sekian juta orang yang divaksin ada kejadian kejadian dil uar dari yang kita kehendaki karena multi faktor," ucap Gus Hans. 

"Multifaktor tersebut adalah jika prosentasenya masih 0.004 persen kan ya masih sangat masuk akal. Nah, coba dari 50 juta yang divaksin tetiba ada 1 di antara 0.004 persen yang bermasalah dan diekspose media pasti nanti jadi bahan bisa diolah oleh pihak-pihak yang memang mencari ramai," tukasnya.

Vaksin Covid-19 Sinovac sendiri telah dinyatakan aman dan halal. Hal ini cukup beralasan karena per 11 Januari 2021, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah resmi menerbitkan izin penggunaan darurat atau Emergency Use Authorization untuk vaksin Covid-19 Sinovac. 

Dengan demikian, Sinovac telah mendapat izin untuk digunakan. Sebelumnya MUI juga telah mengeluarkan fatwa halal untuk vaksin Covid-19 Sinovac di Indonesia. Hal ini menjadi lampu hijau bagi Pemprov Jatim untuk tancap gas melakukan vaksinasi. Dan Gus Hans siap jadi salah satu yang divaksin. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES