Peristiwa Nasional

Hore, Populasi Macan Tutul Jawa di Taman Nasional Meru Betiri Bertambah

Selasa, 12 Januari 2021 - 22:30 | 187.06k
Macan Tutul Jawa (Foto: situs resmi TMNB)
Macan Tutul Jawa (Foto: situs resmi TMNB)

TIMESINDONESIA, JEMBER – Kabar gembira datang dari dunia pelestarian hewan langka. Balai Taman Nasional Meru Betiri mencatat, ada peningkatan populasi satwa liar Macan tutul Jawa atau Panthera Pardus Melas.

Berdasarkan hasil pantauan dari 103 kamera trap yang dipasang di 52 titik monitor yang ada di Taman Nasional Meru Betiri (TMNB), terpantau ada 15 ekor macan tutul sepanjang tahun 2020.

Jumlah ini meningkat dibanding periode 2019 yang terpantau sebanyak 12 ekor macan tutul. Peningkatan populasi spesies yang terancam punah ini diperkirakan karena habitatnya yang terjaga dengan baik.

“Satwa liar akan berkembang apabila hutan yang menjadi tempat hidupnya kita jaga bersama dari perburuan satwa mangsa dan penebangan. Peran masyarakat desa-desa di sekitar kawasan konservasi dalam ikut serta menjaganya sangat penting,” ujar Wiratno, Dirjen Konservasi Sumber Daya Alam Ekosistem (KSDAE) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) sebagaimana dikutip dari laman Instagram Dirjen KSDAE (@konservasi_ksdae), Selasa (12/1/2020).

Penambahan populasi macan tutul yang selama ini terancam punah akibat perburuan liar, menurut Wiratno, sudah terjadi sejak beberapa tahun terakhir.

Peningkatan populasi macan tutul ini, juga menjadi indikator bahwa populasi mangsanya di TNMB saat ini terjaga dengan baik.

Mangsa macan tutul itu yakni trenggiling, landak, rusa dan kijang.

“Tren populasi macan tutul setiap tahunnya terus bertambah. Ini juga tidak lepas dari kerja nyata staf Balai Taman Nasional Meru Betiri,” lanjut Wiratno.

Secara umum, KLHK juga mengajak masyarakat untuk terus mendukung upaya pemerintah dalam mengelola kawasan-kawasan konservasi dan ekosistem.

Di antaranya dengan menjaga perlindungan habitat satwa liar, keseimbangan fungsi hidrologi, mencegah banjir, serta penyediaan sumber air.

Pengelolaan  hutan bisa bermanfaat bagi masyarakat di sekitarnya, tidak hanya dari hasil kayu, tetapi juga dari ekowisata atau wisata alam.

“Mari menjaga dan melindungi aset yang sangat berharga ini termasuk satwa mangsa dan habitatnya sebagai titipan dari anak cucu kita dimasa yang akan datang,” pungkas Wiratno.

Taman Nasional Meru Betiri (TMNB) merupakan taman nasional yang berada di ujung tenggara Provinsi Jawa Timur.

Arealnya masuk dalam wilayah Jember dan Banyuwangi, dengan luas 580 km2.

Dikutip dari situs resmi TMNB, terdapat 9 subspesies macan tutul (Panthera Pardus). Salah satunya adalah Macan Tutul Jawa (Panthera pardus melas) yang sebarannya sangat terbatas.

Yakni hanya ada di Pulau Jawa, Kangean, Nusa Kambangan dan Pulau Sempu.

Macan tutul Jawa merupakan satwa yang dilindungi Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1999, dengan kategori Critically Endangered dan termasuk dalam Appendix I CITES (Convention on International Trade in En-dangered Species of Wild Fauna and Flora). Populasi macan tutul di Pulau Jawa belum diketahui dengan pasti, namun diperkirakan terus menurun dan penyebarannya diperkirakan terus menyempit akibat fragmentasi hutan. Pada tahun 1992, jumlah total populasi macan tutul di kawasan konservasi di Pulau Jawa diperkirakan hanya mencapai sekitar 350 – 700 ekor. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Dody Bayu Prasetyo
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES