Peristiwa Daerah

Belum Teratasi, Hujan Lebat Kembali Rendam Belasan Titik di Kota Malang

Selasa, 05 Januari 2021 - 18:56 | 101.47k
Salah satu pengguna media sosial saat mengabadikan moment banjir di kawasan Jalan S. Parman. (Foto: Tangkapan Layar)
Salah satu pengguna media sosial saat mengabadikan moment banjir di kawasan Jalan S. Parman. (Foto: Tangkapan Layar)

TIMESINDONESIA, MALANG – Hujan lebat pada Selasa (05/01/2021) sekitar pukul 15.30 WIB kembali menenggelamkan sebagian kawasan di Kota Malang

Seperti yang diposting oleh salah satu akun Facebook, Alfir Ridho yang mengabadikan momen banjir tersebut terlihat volume air hingga menenggelamkan seluruh trotoar di kawasan Jalan S. Parman.

Kepala BPBD Kota Malang, Alie Mulyanto menanggapi banjir tersebut karena dipicu oleh curah hujan yang sangat tinggi hingga sampah yang ada.

"Hujan itu pemicu. Hujan itu kan rahmat, tetapi memicu. Dari volume yang ada, Drainase dan dari sampah juga," ujar Alie saat dikonfirmasi via telepon, Selasa (5/1/2021).

Untuk titik potensi banjir sendiri, Alie menyebutkan sebanyak 12 titik yang menjadi potensi maupun langganan banjir di Kota Malang.

"Ada di kawasan Malang City Point (MCP), Jalan Bondowoso, Galunggung, wilayah Bareng, Kasin, Soekarno Hatta (Suhat), Jalan Borobudur, Jalan S. parman, Sulfat, Sawojajar dan masih ada yang lain juga," sebutnya.

Alie mengatakan, perkiraan kedalaman air yang menggenangi hampir seluruh Kota Malang tersebut bisa mencapai 50 cm (sekitar lulut orang dewasa).

"Kedalamannya sekitar 50 cm lah. Untuk yang tertinggi bisa sampai setengah meter. Dari pemantauan sendiri paling parah di depan Rumah Sakit (RS) Universitas Brawijaya (UB)," katanya.

Alie mengungkapkan, pihaknya terus berproses guna menangani permasalahan banjir di Kota Malang yang hingga saat ini pun masih menjadi keluhan masyarakat Kota Malang.

"Kita selalu koordinasi bersama DPUPR, DLH dan juga masyarakat. Jadi kita terus harus melihat kedepan bagaimana kita harus menindak banjir ini," tuturnya.

Untuk proses penanganannya, lanjut Alie, dari Pemerintah Kota (Pemkot) Malang terus mengadakan gerakan angkat sampah hingga sumur injeksi dan biopri dalam rangka penampungan air.

"Jadi marilah kita bersama-sama tidak membuang sampah di sungai jalan, karena itu sebenarnya menjadi permasalahan yang mengakibatkan banjir di Kota Malang. Bagaimana pun kita harus membuang sampah pada tempatnya," ucapnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES