Kopi TIMES

Cyber Pedagogik, Dambaan Guru dan Dosen Masa Kini

Selasa, 05 Januari 2021 - 20:00 | 742.96k
Yulia Enshanty, S.Pd (Guru Geografi SMAN 1 Warungkiara, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat).
Yulia Enshanty, S.Pd (Guru Geografi SMAN 1 Warungkiara, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat).

TIMESINDONESIA, SUKABUMI – Menurut UU No 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, seorang guru profesional harus memiliki empat kompetensi dasar dalam pendidikan.

Disadari atau tidak, aturan ini memiliki visi yang mulia dengan harapan guru betul betul menjadi sosok yang didambakan karena mengajarkan ilmu kepada anak bangsa yang kelak menjadi pemimpin bangsa. Empat kompetensi dasar ini  adalah kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial dan profesional. Kompetensi pedagogik adalah kompetensi yang berkaitan dengan kemampuan guru dalam mengelola kelas dan pembelajaran.

Pembelajaran yang berlangsung di ruang kelas bersifat dinamis, hal ini dapat terjadi karena adanya komunikasi atau interaksi  antara guru dengan peserta didik. Peserta didik  di dalam kelas beragam latar belakang dan karakteristik, tentunya ini juga akan memerlukan keterampilan seorang guru dalam mendesain pembelajaran yang tepat. Kompetensi Pedagogik merupakan salah satu jenis kompetensi yang mutlak perlu dikuasai guru, karena merupakan kompetensi khas, yang akan membedakan guru dengan profesi lainnya dan akan menentukan tingkat keberhasilan proses dan hasil pembelajarannya.

Kompetensi kepribadian berkaitan dengan guru secara pribadi. Dalam menjalankan tugasnya, seorang guru harus mampu menunjukkan sikap dan kepribadian yang baik. Seperti istilah yang sudah populer, "guru digugu ditiru". Guru patut ditiru karena guru dalam pandangan masyarakat diyakini sebagai kelompok terpandang yang mempunyai ilmu yang bermanfaat bagi kehidupan . Selain itu, guru yang menunjukkan karakter yang baik akan dapat menjadi panutan bagi peserta didik maupun masyarakat sekitarnya.. Oleh karena itulah maka kompetensi kepribadian ini merupakan hal yang penting dimiliki oleh seorang guru agar guru dapat menjalankan tugas dan fungsinya dengan baik.

Kompetensi sosial berkaitan dengan kemampuan guru dalam menjalin komunikasi yang baik dengan warga sekolah, baik itu peserta didik, rekan sesama guru, staf, pimpinan, orang tua/wali murid, hingga masyarakat sekitar. Guru yang memiliki kompetensi sosial yang baik akan dapat  berkomunikasi secara efektif dengan semua komponen di lingkungan sekitarnya. Kompetensi sosial guru merupakan kemampuan guru untuk memahami dirinya sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari masyarakat dan mampu mengembangkan tugasnya sebagai seorang pendidik di lingkungan tempat kerja. 

Sedangkan kompetensi profesional adalah kompetensi yang berkaitan dengan latar belakang bidang keilmuan guru. Maka kini setiap reqruitmen guru mensyaratkan disamping keahlian yang dimiliki ditambah linieritas keilmuan. Kemampuan dalam penguasaan materi pelajaran sesuai dengan bidang studi yang diajarkan, pemahaman dalam bidang psikologi kependidikan, kemampuan dalam merancang kegiatan pembelajaran hingga evaluasi merupakan contoh dari kompetensi profesional. Guru harus menguasai kompetensi keilmuan yang diampunya. Guru yang baik sejatinya akan senantiasa meningkatkan kapasitas keilmuannya dan selalu mengikuti setiap perkembangan yang berkaitan dengan bidang keilmuannya.

Pada era digital seperti saat ini, empat kompetensi guru tdak dapat lepas dari pengaruh teknologi. Abad 21 ditandai dengan kemajuan teknologi digital yang begitu pesat. Salah satunya diandai  dengan kehadiran teknologi digital yang semakin canggih. Penggunaaan media seperti smartphone, laptop, komputer PC, internet semakin marak.  Dunia pendidikan telah banyak platform yang kini hadir untuk menunjang kegiatan pembelajaran.  Gambaran ini mengisyaratkan guru harus segera meng-update ilmu digital untuk diterapkan dalam pembelajaran di kelas. Terlebih pada masa pandemi seperti saat ini, dimana kegiatan belajar dilakukan secara daring, mau tidak mau guru harus mampu melek teknologi. 

Seiring dengan semakin eratnya hubungan teknologi dengan kegiatan pembelajaran, dalam dunia pembelajaran, muncul istilah cyber pedagogik. Cyber pedagogik adalah keahlian mengajar dengan memanfaatkan teknologi. Kompetensi pedagogik digital adalah alat bantu digital dalam pembelajaran agar pembelajaran lebih bermakna. Alat digital mulai dari yang paling sederhana seperti smartphone,  laptop, computer PC hingga yang paling rumit.

Kondisi saat sekarang ini, jika guru tidak memiliki kompetensi cyber pedagogik, maka akan terjadi kesenjangan antara guru dan peserta didik semakin lebar. Peserta didik yang merupakan generasi Z alias milenial, umumnya sudah tidak asing lagi dengan teknologi dan internet. Sekarang saja sudah banyak guru yang mengeluh, karena 'di-bully' , karena dinilai gaptek (gagap teknologi). 

Kehadiran teknologi digital menjadikan guru tidak lagi menjadi sumber ilmu utama. Pada saat ini, guru tidak hanya melakukan transfer ilmu tetapi menjadi fasilitator yang dapat memotivasi dan menginspirasi peserta didik. Peningkatan status dari transfer keilmuan menjadi inspirator keilmuan menuntut guru harus berbekal lebih bila tidak ingin kehilangan pesona di dalam kelas. Kehadiran teknologi menjadikan  peserta akan lebih cepat menyerap informasi dan pengetahuan secara autodidak.

Akses internet yang semakin mudah semakin mempermudah peserta didik mendapatkan banyak informasi. Sumber belajar ada di mana-mana dan bahkan terbawa ke mana-mana tanpa mengenal batas geografis. Peserta didik dapat dengan mudah belajar, misalnya melalui smartphone berbasis android yang umumnya dimiliki . Oleh karena itu, guru harus melek teknologi agar bisa mengimbangi kemampuan peserta didik dan tidak ketinggalan informasi. Profesioanlisme guru dengan melekatnya melek teknologi, juga dapat membantu membimbing peserta didik agar bijak dalam menggunakan teknologi.

Penguasaan kompetensi cyber pedagogik, guru diharapkan mampu memanfaatkan teknologi digital yang ada untuk mendesain pembelajaran kreatif. Seiring dengan kemudahan akses teknologi digital, dalam penyusunan soal, guru diharapkan jangan lagi membuat soal yang mudah dicari jawabannya oleh peserta di internet.  Sudah bukan merupakan hal yang aneh lagi, bahwa perilaku belajar peserta didik sekarang, sangat bergantung atau bahkan menggantungkan diri pada mesin pencari di internet.

Oleh karena itu, dalam penilaian, guru harus membuat soal yang bisa mengarahkan anak untuk berproses dan tidak berpatokan pada hasil. Proses membaca, mengumpulkan data dan atau mendengarkan pendapat orang lain. Pada saat ini, guru diharapkan  lebih mengarahkan bentuk soal yang menguji kemampuan literasi dan numerasi .

Pada akhirnya, dengan menguasai kompetensi guru ditambah dengan cyber pedagogik, guru diharapkan bisa lebih siap bersaing di era pembelajaran yang berbasis teknologi digital. Apabila guru bisa menyesuaikan dengan perubahan zaman yang sangat pesat, maka hasil akhirnya adalah guru dapat mencetak sosok-sosok peserta didik berkarakter abad 21. Dalam abad 21 diharapkan terbentuk karakteristik peserta didik yang memiliki keterampilan belajar dan inovasi, yaitu yang berkaitan dengan kemampuan berpikir kritis,  memiliki keahlian literasi digital, meliputi iterasi media baru dan literasi ICT.

Namun sejatinya guru tetap harus melakukan pendampingan terhadap peserta didik,  agar sumber belajar dengan sumber digital  yang dipergunakan sesuai dan tidak terpengaruh oleh dampak buruk dari kemajuan teknologi.Tugas terakhir ini yang cukup berat karena akan mengantarkan peserta didik memiliki akhlak yang mulia yang menjadi dambaan setiap orang tua. (*)

***

*)Oleh : Yulia Enshanty, S.Pd (Guru Geografi SMAN 1 Warungkiara, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat).

*)Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggungjawab penulis, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi timesindonesia.co.id

*) Kopi TIMES atau rubrik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.

*) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]

*) Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim.

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES