Peristiwa Daerah

Pemkab Jember Sebut Anggaran BBM Truk pengangkut Sampah Cair, DPRD: Sudah Terlambat

Senin, 04 Januari 2021 - 12:50 | 36.17k
Sejumlah truk pengangkut sampah terparkir di depan kantor Pemkab Jember, Senin (4/1/2021). (Foto: Dody Bayu Prasetyo/TIMES Indonesia)
Sejumlah truk pengangkut sampah terparkir di depan kantor Pemkab Jember, Senin (4/1/2021). (Foto: Dody Bayu Prasetyo/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, JEMBER – Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) Kabupaten Jember Gatot Triyono menjelaskan soal mogoknya puluhan truk pengangkut sampah akibat tidak ada anggaran untuk pengisian bahan bakar minyak atau BBM, Senin (4/1/2021).

Gatot menerangkan bahwa anggaran BBM untuk operasional truk pengangkut sampah telah dicairkan Pemkab Jember untuk operasional bulan November dan Desember 2020. Total anggaran yang dicairkan sebesar Rp 394.126.425.

“Anggaran untuk operasional truk sampah sudah dicairkan, bukti SPJ-nya ada. Rinciannya yaitu 12 kali pencairan di bulan Desember dan 2 kali pencairan di bulan November, jika ditotal semuanya ada Rp 394 juta lebih,” ungkapnya.

Gatot juga mengatakan, bahkan anggaran untuk BBM atau operasional minggu pertama di bulan Januari 2021 ini, pihaknya juga memastikan tidak ada masalah.

Sedangkan mengenai aksi parkir truk pengangkut sampah di depan Kantor Pemkab Jember dan Pendapa Wahyawibawagraha pagi tadi, pihaknya menyerahkan semuanya kepada masyarakat untuk menilai.

“Dari data BPKAD, pada bulan Desember 2020 kemarin sudah bisa membeli persediaan BBM sehingga hari ini bisa digunakan untuk operasional BBM truk pengangkut sampah, setidaknya untuk minggu pertama di bulan Januari masih aman,” tutur Gatot.

Dalam kesempatan lain, Ketua Komisi C DPRD Jember David Handoko Seto mengatakan bahwa pihaknya telah bertemu dengan sejumlah sopir truk pengangkut sampah yang menggelar aksi memarkir truk hari ini.

"Intinya hari ini mereka memarkir itu sebagai bentuk menunjukkan kepada publik bahwa mereka tidak dibiayai soal bahan bakar sehingga truk itu tidak bisa jalan. Dan ini sangat naif sekali. Anggaran di Jember sebesar itu dan awal tahun tidak ada pembiayaan untuk BBM. Dan kalau disampaikan ada pengembalian itu tahun 2020 kemarin. Itupun pembayarannya sudah terlambat, dua bulan, November dan Desember. Yang harusnya dibayar di awal," terang David.

Berdasarkan hasil komunikasi dengan sejumlah sopir, David menerangkan bahwa selama tidak ada anggaran itu, mereka mengandalkan mencari pinjaman uang atau patungan untuk membeli BBM.

"Lah kenapa hari ini sampai terjadi seperti itu? Mereka sudah tidak lagi mampu untuk mencari talangan ke depan. Sehingga ini harus dibutuhkan kebijakan pemerintah daerah untuk segera menindaklanjuti ini," ujar politisi Partai Nasdem itu.

Dia juga menerangkan bahwa pelayanan publik seperti pengangkutan sampah tidak boleh berhenti.

"Ini sudah sangat parah kalau sampai truk sampah berhenti. Satu hari ada sekitar 200 ton sampah yang harusnya diangkat. Bayangkan kalau sampai terjadi 3 hari berapa ton. Dalam satu minggu bisa 4 juta kubik sampah," ujar dia.

David menambahkan bahwa masalah sampah ini merupakan masalah "wajah" Jember.

"Karena ini adalah wajah kita semua. Kalau sampah berceceran di mana-mana, tidak terangkut adalah wajah Jember. Bupati Jember yang hari ini dijabat oleh bu Faida mestinya malu mendapati hal seperti ini, sampai di awal tahun tidak ada biaya BBM untuk operasional truk pengangkut sampah itu sendiri," imbuhnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Dody Bayu Prasetyo
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES