Peristiwa Nasional

Merasa Saturasi Oksigen Rendah, Lakukan Salat Tasbih 

Senin, 04 Januari 2021 - 06:15 | 100.36k
Ilustrasi - seseorang melakukan sujud dalam salat. (FOTO: Liputan6.com)
Ilustrasi - seseorang melakukan sujud dalam salat. (FOTO: Liputan6.com)

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Sujud dalam Islam merupakan salah satu gerakan dalam salat yang memiliki makna kepasrahan diri. Manfaat sujud telah banyak dijelaskan oleh para pakar kesehatan melalui literatur. Sementara secara medis, sujud membantu aliran oksigen ke otak. Sujud atau gerakan proning position (gerakan menyerupai sujud) saat ini telah membantu menjawab kekhawatiran ketika saturasi oksigen rendah. 

"Proning position membantu ventilasi pernapasan supaya oksigen yang masuk dalam tubuh lebih banyak," terang Penanggungjawab RS Lapangan Indrapura, Laksamana Pertama dr. I Dewa Gede Nalendra Djaya Iswara, SP. B, Sp. BTKV (K).

Bagi seorang muslim, bisa melakukan salat tasbih. Selain larut dalam ibadah sunnah, durasi sujud yang cukup lama juga mengoptimalkan aliran oksigen. Banyaknya bacaan tasbih dapat dijadikan amalan pengampun dosa. 

Dilansir dari Tirto.id, salat tasbih berjumlah 4 rakaat. Dapat dilakukan pada siang hari atau malam hari. Imam Nawawi dalam kitab Al-Adzkar membedakan pengerjaan salat tasbih pada siang hari dan malam hari. Dalam hal ini, salat tasbih siang hari dapat dikerjakan dengan dua metode, yaitu 4 rakaat sekali salam atau 4 rakaat 2 kali salam (2 rakaat demi 2 rakaat). Sementara itu, salat tasbih malam hari dikerjakan 2 rakaat demi 2 rakaat.

Imam Nawawi menyebutkan, "bila salat dilakukan pada malam hari maka lebih kusukai bila bersalam dalam dua rakaat. Namun bila (dilakukan) pada siang hari maka bila mau bersalam (daalam dua rakaat) dan bila mau maka tidak bersalam (dalam dua rakaat)."

Seperti yang disebutkan dalam hadist tersebut, salat tasbih yang diajarkan Nabi Muhammad SAW kepada paman beliau, Abbas bin Abdul Muthalib diisi tasbih 300 kali yang dibagi ke dalam empat rakaat. Dengan demikian, setiap rakaat seseorang akan membaca 75 kali tasbih.

Jumlah 75 kali tasbih tersebut dibagi-bagi kembali ke dalam setiap gerakan salat. Setelah membaca Surat Al-Fatihah dan surat pendek, pelaku salat tasbih membaca tasbih 15 kali. 

Setelah itu, usai tasbih rukuk, iktidal, tasbih sujud pertama, duduk di antara dua sujud, tasbih sujud kedua, dan duduk istirahat sebelum berdiri melanjutkan rakaat, pelaku salat membaca tasbih 10 kali dalam setiap gerakan tersebut.

Menurut Pengasuh Pondok Pesantren Queen Al Azhar Darul Ulum, Peterongan, Jombang, KH Zahrul Azhar Asumta, setiap gerakan dalam salat memiliki sisi konektivitas antara medis dan religi. Durasi sujud yang cukup lama dalam salat tasbih, memberi banyak manfaat. 

"Kalau dari sisi medis logikanya otak juga butuh asupan udara, asupan darah. Dengan posisi seperti itu ada sirkulasi yang terjadi pada saat posisi sujud," ungkapnya, Minggu (3/1/2021). 

Sementara dalam Islam, sujud adalah posisi kepasrahan yang paling rendah. Posisi kepasrahan tidak ada lagi selain sujud. Kepasrahan yang total kepada Sang Pencipta. 

"Kalau kita sering bersujud, artinya kita semakin berserah diri kepada Allah. Mestinya lebih bisa menerima keadaan," ucap kiai muda yang akrab disapa Gus Hans tersebut. 

Sujud adalah bentuk tawakkal setelah proses ikhtiar. Jadi ketika ikhtiar sudah dilakukan, maka tidak ada lagi selain tawakkal alallah. Tawakkal melalui doa, melalui gerakan dalam Islam, tidak ada gerakan yang paling merendahkan diri kita di hadapan Tuhan selain sujud. 

Dalam pandangan medis, waktu sujud yang baik bisa dilakukan saat tengah malam. Jika dikupas dari sisi religiusitas, pada sepertiga malam konsentrasi pikiran manusia tidak mudah terpecah. 

"Misal kita beribadah di jam kerja, itu kan nggak fokus. Ketika ada di sepertiga malam, Allah juga sudah menjanjikan waktu yang terbaik di sepertiga malam itu. Dari sisi logikanya, mestinya di sepertiga malam orang sudah nggak berpikir hal-hal lain lagi. Sujudnya itu totally sujud," ungkap Gus Hans menambahkan. 

Namun, Gus Hans mengingatkan agar melakukan salat dengan niat salat semata. Tetapi setiap tindakan yang Allah berikan pada manusia pasti ada manfaatnya. 

"Namun tidak boleh niat salat karena olahraga. Tapi fadilahnya salat itu mendapatkan kesehatan, itu nggak ada masalah," tandasnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Irfan Anshori
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES