Positive News from Indonesia

Kebanggaan Indonesia, PT INKA Menjadi Industri Kereta Api Terbesar di Asia Tenggara

Kamis, 31 Desember 2020 - 08:26 | 177.86k
Pekerja melakukan proses pemuatan lokomotif buatan PT INKA (Persero) ke dalam kapal untuk diekspor ke Filipina, di Dermaga Jamrud Utara, Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (12/12/2020). (foto: ANTARA FOTO/Moch Asim).
Pekerja melakukan proses pemuatan lokomotif buatan PT INKA (Persero) ke dalam kapal untuk diekspor ke Filipina, di Dermaga Jamrud Utara, Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (12/12/2020). (foto: ANTARA FOTO/Moch Asim).

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Indonesia melalui BUMN PT INKA menunjukkan kemampuannya sebagai industri manufaktur sarana kereta api terbesar dan terbaik di kawasan Asia Tenggara. Ini dibuktikan dengan keberhasilan PT INKA mengekspor produk kereta dan komponen buatan lokal. 

Terbaru, PT INKA mengirim tiga lokomotif dan 15 gerbong penumpang ke Philippine National Railways (PNR) dari Dermaga Jamrud, Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya pada Sabtu (12/12/2020). 

“PT INKA telah memproduksi lokomotif dan kereta penumpang yang memiliki performa tangguh dan berkualitas, serta membawa ragam fitur yang cukup menarik dan fungsional. Keunggulan inilah yang dimiliki oleh PT INKA, sehingga diminati dan menjadi daya tarik tersendiri bagi costumer mancanegara dan berhasil masuk ke dalam pasar ekspor,” kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita saat pemberangkatan ekspor lokomotif dan kereta ke Filipina.

Berdasarkan data dari PT INKA, BUMN yang berpusat di Madiun, Jawa Timur ini sudah mengekspor produk kereta dan komponen buatan lokal setidaknya ke tujuh negara yaitu Filipina, Singapura, Malaysia, Australia, Thailand, Sri Lanka, dan Bangladesh.

Dikutip dari CNBC Indonesia, PT INKA tercatat sudah mengekspor komponen kereta ke Thailand sejak dua dekade lalu yaitu pada 1996, terdapat ekspor 70 unit ballast hopper wagon, dan pada 2000 sebanyak 20 unit ballast hopper wagon. Pada tahun yang sama juga diekspor lokomotif ke Filipina, dan disusul pada 2018.

PT INKA juga sukses jadi langganan Bangladesh dalam memasok gerbong kereta penumpang, ini dimulai pada 2005. sebanyak 50 unit Broad Gauge Carriages sukses diekspor, lalu 2014 dikirim sebanyak 50 unit Broad Gauge dan 100 unit Meter Gauge Carriages. Pada 2017 juga ekspor 50 unit broad gauge dan 200 unit meter gauge.

PT INKA juga mengekspor freight wagon ke Malaysia pada 1991, lalu flat wagon and power car pada 2002. Singapura juga sempat mengimpor 20 well wagons and flat wagons di 2009. Negara lain seperti Australia sempat mengimpor freight wagon dari PT INKA pada 2004.

Pusat produksi kereta dan komponen PT INKA berada di Madiun Jawa Timur di areal lahan 22,5 hektare dan sebagian lagi di Banyuwangi seluas 80 hektare. BUMN strategis ini punya 3.900 karyawan.

Produknya mencakup lokomotif, gerbong kereta, railbus, kereta khusus, LRT, dan Inobus. Produk LRT misalnya sebanyak 8 rangkaian kereta telah dipakai pada LRT Palembang dan 31 rangkaian kereta akan dipakai pada jaringan LRT Jabodebek.

Selain itu kemampuan komponen dalam negeri sudah lumayan tinggi, untuk LRT Palembang sudah mencapai 42%, lalu gerbong kereta sudah 63%, bahkan untuk kereta pengangkut barang sudah mencapai 72%. 

Tidak berpuas untuk pangsa Asia Tenggara, Direktur Utama PT INKA Budi Noviantoro menyatakan PT INKA menargetkan rambah pasar ke Afrika. 

“Potensi pasar Afrika sangat besar mengingat dalam waktu dekat akan ada African Belt Economy Development (ABED) yang menghubungkan antara Afrika bagian utara hingga selatan,” ucapnya.

Budi menambahkan, PT INKA memang harus bisa menembus pasar global atau ekspor jika tidak ingin mati. Di dalam negeri, pelanggan PT INKA hanya PT KAI, dengan pasar yang sangat terbatas dan dapat diprediksi.

Jika KAI tidak memiliki proyek baru dan jumlah kereta tercukupi, maka KAI baru akan memesan kereta 30 tahun kemudian untuk menggantikan kereta lama. "Itulah kenapa, PT INKA harus putar otak mencari pasar baru. Salah satunya adalah mengekspor produknya ke negara lain," ucap Budi Noviantoro.

Tak hanya produk kereta, PT INKA juga siap memproduksi bus listrik E-Inobus. Bus listrik ramah lingkungan ini sudah dipesan oleh pemerintah Kongo sebanyak 360 unit. Pesanan tersebut merupakan bagian dari kontrak proyek yang telah ditandatangani INKA dengan Kongo untuk pengerjaan transportasi kereta dan listrik. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES