Tekno

Kisah Pengusaha Kuliner Lamongan Temukan Solusi Belajar Daring untuk Putranya

Rabu, 16 Desember 2020 - 20:21 | 56.67k
Rahadian, membimbing anaknya memanfaatkan aplikasi JagoApa untuk belajar daring. (FOTO: Tim JagoApa for TIMES Indonesia)
Rahadian, membimbing anaknya memanfaatkan aplikasi JagoApa untuk belajar daring. (FOTO: Tim JagoApa for TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, LAMONGAN – Keberlangsungan program Jago Sinau dari Dinas Pendidikan Kabupaten Lamongan yang bersinergi dengan aplikasi JagoApa dalam memberikan kemudahan belajar secara daring, tak lepas dari peran penting berbagai pihak, salah satunya adalah sosok Rahadian.

Sukses sebagai seorang pengusaha kuliner ternyata tidak membuat Rahadian (42) menutup mata terhadap hal lain di luar bisnis. Pria yang akrab disapa Handi itu ternyata juga merupakan sosok yang sangat peduli dan aktif berkontribusi terhadap perkembangan dunia pendidikan di Lamongan.

Selain mendapatkan amanah sebagai Ketua Komite Sekolah SMP Negeri 1 Lamongan, yang tak lain adalah almamaternya dulu, Handi yang merupakan pemilik Lyly Bakery tersebut juga aktif mengelola organisasi sosial bernama Smart Foundation.

Pendirian Smart Foundation diinisiasi oleh Deddi Nordiawan, teman satu sekolah Handi di SMPN 1 Lamongan. Keduanya kemudian bahu-membahu menciptakan berbagai karya untuk memajukan pendidikan di Lamongan. 

Salah satu karya unggulan yang dicetuskan adalah program Jago Sinau yang artinya Pintar Belajar. Kemunculan program tersebut dilatarbelakangi oleh kegelisahan Handi dan ribuan orang tua siswa sekolah SD dan SMP di Lamongan terhadap kegiatan belajar anak mereka akibat pandemi Covid-19.

Handi memiliki seorang anak yang masih duduk di bangku kelas 2 SD. Handi awalnya memaklumi saat pihak sekolah memutuskan agar para siswanya belajar di rumah demi memutus tali penyebaran Covid-19, namun seiring berjalannya waktu, ia sangat resah dengan rendahnya kualitas pembelajaran yang hanya bisa dilakukan dari rumah.

"Banyak kendala selama anak kami belajar dari rumah, baik dari sisi pengajar sendiri yang memang pada saat Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) materi yang diberikan itu tidak secara komprehensif, yang kedua dari sisi media yang digunakan Seperti WhatsApp, Zoom, Google Meet hingga jangkauan sinyal pun masih banyak kendala," tutur Handi, Rabu (16/12/2020).

Sekitar bulan Juni 2020, Handi dan Deddi bersama tim Smart Foundation menginisiasi program Jago Sinau berkolaborasi dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Lamongan dan aplikasi JagoApa.

Mereka merekam lebih dari 300 guru SD dan SMP terbaik di Lamongan dan mengunggahnya melalui aplikasi JagoApa. Saat ini sudah lebih dari 1200 materi diunggah dengan durasi video lebih dari 8000 menit.

Kepala Bidang Pendidikan SD Dinas Pendidikan Kabupaten Lamongan, Syukur, mengaku sempat merasa ragu ketika pertama kali mendapatkan tawaran kerjasama dengan JagoApa.

"Di awal kita ditantang untuk menyiapkan guru-guru pilihan sebagai pemeran dalam video pembelajaran itu, saya siapkan sebaik-baiknya. Dan setelah Jago Sinau ini berjalan selama pandemi, Alhamdulillah saya bersyukur bahwa program ini memberi sumbangsih pada dunia pendidikan khususnya bagi SD di Lamongan," kata Syukur.

Kini program Jago Sinau yang bersinergi dengan aplikasi JagoApa, telah menjadi jawaban atas kegelisahan orang tua murid di Kabupaten Lamongan terkait proses belajar daring. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES