Kesehatan

Galon untuk Isi Ulang Aman untuk Digunakan

Rabu, 16 Desember 2020 - 08:26 | 57.28k
Pengisian Air ke Galon. (FOTO: INVIRO)
Pengisian Air ke Galon. (FOTO: INVIRO)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Ketua Asosiasi di Bidang Pengawasan dan Perlindungan terhadap Para Pengusaha Depot Air Minum (Asdamindo), Erik Garnadi, menyesalkan adanya isu- isu negatif tentang kemasan galon air minum dari bahan polikarbonat (PC) yang selama ini digunakan oleh anggota Asdamindo.

Erik mencurigai adanya motif persaingan bisnis untuk menjelekkan produk yang menggunakan galon PC sebagai kemasan air. Kondisi ini jelas bisa merugikan industri air minum isi ulang dengan ribuan pengusaha kecil yang menjalani usaha ini.

Erik menjelaskan, usaha depot air minum tersebut bahkan telah dilindungi oleh UU.

"Berdasarkan Permenkes No 43 Tahun 2014 Tentang Higienis dan Sanitasi Depot Air Minum. Kami menjalankan usaha dengan aturan kesehatan yang ketat. Juga ada aturan yang diterbitkan Kemenperin dan Perdagangan No 651/MPP/KEP/10-2004 tentang Persyaratan Teknis Air Minum dan Perdagangan Menteri Perindustrian dan Perdagangan, termasuk penggunaan kemasan galon berbahan poly carbonate (PC)," jelasnya di Jakarta, Selasa (15/12/2020). 

Dirinya juga selalu menghimbau kepada anggotanya untuk mentaati aturan dan standar kesehatan sarana dan prasarana depot air isi ulang.

"Kami juga selalu mengimbau pada seluruh anggota, untuk selalu menaati aturan dan standar kesehatan sarana dan prasarana depot air isi ulang agar terhindar dari masalah," tegas Erik.

Dirinya bahkan menyayangkan untul masalah pengawasan dari dinas terkait, khususnya Badan Penanaman Modal Satu Pintu (BPMSP) dari Pemprov dan Pemkab masih minim. "Kami ini bekerja membantu pemerintah menyediakan air minum untuk masyarakat luas," imbuh Erik.

Erik berharap, kedepannya isu-isu terkait dengan BPA atau hal-hal yang tidak berdasar lainnya tidak lagi dikaitkan dengan kemasan galon berbahan PC. Sebab, kehadiran galon untuk isi ulang di tengah masyarakat saat ini tentunya telah melewati proses quality control dan standar kesehatan yang ditetapkan. Dan faktanya, galon berbahan PC sudah dikonsumsi masyarakat selama puluhan tahun secara aman.

Sementara itu, Direktur Pengawasan Pangan Risiko Tinggi dan Teknologi Baru BPOM, Ema Setyawati  menegaskan, “Semua jenis migrasi tentu bahaya karena ada batas maksimalnya, untuk itu BPOM melakukan pengawasan post market, salah satunya dengan melakukan sampling dan pengujian kemasan.”

Diketahui bahwa plastik yang  digunakan untuk kemasan Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) adalah Poly Carbonat (PC), Poly Ethylene Terephtalat (PET) dan Poly Propylene (PP). Biasanya kemasan galon AMDK menggunakan PC atau PET dimana keduanya sudah mempunyai syarat batas maksimal migrasi misalnya untuk PET, migrasinya acetaldehyde, sedangkan untuk PC, migrasinya BPA. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES