Peristiwa Daerah

Mempelajari Sejarah Kerajaan Galuh di Museum Galuh Pakuan Ciamis

Selasa, 15 Desember 2020 - 23:02 | 205.25k
Tombak, gong dan perkakas peninggalan Kerajaan Galuh di Museum Galuh Pakuan Ciamis. (Foto: Natasya/TIMES Indonesia)
Tombak, gong dan perkakas peninggalan Kerajaan Galuh di Museum Galuh Pakuan Ciamis. (Foto: Natasya/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, CIAMIS – Ingin tahu sejarah kerajaan di Ciamis? Cobalah berkunjung ke Museum Galuh Pakuan. Banyak benda bersejarah tersimpan di Museum Galuh Pakuan Ciamis ini.

Setiap benda di museum ini memiliki cerita masing-masing. Di antaranya, terdapat 5 benda yang memiliki historis yang berkaitan dengan Kerajaan Galuh di Ciamis.

"Sejumlah arca, batu pemujaan, perkakas, tombak raja dan gong keramat adalah 5 benda sejarah yang unik, itu bagian dari sejarah perjalanan Kerajaan Galuh," papar Ruyat Sudrajat selaku Kepala Museum Galuh Pakuan yang juga keturunan dari Kerajaan Galuh kepada TIMES Indonesia, Selasa (15/12/2020).

Arca dan batu pemujaan adalah peninggalan di zaman Megalitikum atau masa penyebaran agama Hindu dan Buddha. Namun, perkakas, tombak raja dan gong adalah peninggalan di zaman Kanjeng Prebu.

"Perkakas dan tombak raja memiliki ornamen falsafah kegaluhan yang dikenang sebagai kembang cakra," tambahnya.

Museum ini memiliki 200 benda peninggalan dari 24 jenis. Benda-benda tersebut adalah peninggalan dari zaman Megalitikum hingga era Islam di tatar Galuh.

"Arca dan perkakas selalu dibersihkan setahun sekali di bulan Maulid karena tujuannya untuk perawatan," terangnya.

Adapun tata cara tertentu untuk melakukan perawatan tersebut. Seperti mengunjungi makam leluhur, mencari kelapa yang bersifal tunggal dan mengarah ke barat dan mencari 7 sumur mata air. "Semua hal ini dilakukan karena memiliki makna dan filosofi masing-masing," ujarnya.

Museum ini dibangun dalam 3 tahap. Pertama tahun 1850-an, kedua tahun 1890-an, terakhir tahun 2010. "Dibangun dalam tiga tahapan karena dari segi keamanannya yang masih kurang," paparnya.

“Silsilah keluarga kerajaan Galuh terbagi dua yaitu zaman klasik dari abad ke 7 dan zaman modern dari abad ke 15," tambahnya sambil menunjuk pigura yang berisi silsilah Keluarga Kerajaan Galuh di museum.

Museum ini juga memiliki perpustakaan yang berisi buku-buku tentang Kerajaan Galuh dan Kebudayaan Sunda. Namun, saat ini museum sedang mengalami renovasi untuk pembesaran. Maka, khalayak umum bisa meminjamnya setelah peresmian hasil renovasi museum tersebut di bulan Maret tahun depan.

Museum Galuh Pakuan ini berada di jalan K.H. Ahmad Dahlan No.40 Kabupaten Ciamis. Buka setiap hari dari jam 08.00 pagi hingga 16.00 sore. Harga tiketnya Rp5.000 per orang. (*) 

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Irfan Anshori
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES