Peristiwa Daerah

DPRD Sebut Rencana Penutupan Alun-Alun Bondowoso Jelang Tahun Baru Setengah Hati

Sabtu, 05 Desember 2020 - 18:39 | 93.26k
Sebagian sisi Alun-alun RBA Ki Ronggo Bondowoso. (FOTO: Moh Bahri/TIMES Indonesia)
Sebagian sisi Alun-alun RBA Ki Ronggo Bondowoso. (FOTO: Moh Bahri/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BONDOWOSO – Berdasarkan surat pemberitahuan Bupati Bondowoso jelang peringatan tahun baru 2021, bahwa Alun-Alun Bondowoso RBA Ki Ronggo bakal ditutup selama dua pekan. Mulai 21 Desember hingga 3 Januari 2021. Hal itu untuk mencegah adanya kerumunan.

Kepala Pelaksana BPBD Bondowoso, Jawa Timur, Kukuh Triatmoko mengatakan, keberadaan PKL (Pedagang Kaki Lima) selama masih menerapkan protokol kesehatan, yaitu menjaga jarak, menyediakan tempat cuci tangan dan memakai masker tetap diperbolehkan beraktivitas.

surat-bondowoso.jpgPengumuman rencana penutupan Alun-Alun RBA Ki Ronggo Bondowoso yang dibuat Bupati Salwa Arifin.

"Sebenarnya penutupan sendiri adalah dari event atau kegiatan. Kalau hanya orang olah raga. Selama tidak berkerumun tidak apa-apa," tegasnya.

Menanggapi hal itu, Wakil Ketua Komisi II DPRD Bondowoso, A Mansur mengatakan, bahwa ketika PKL masih diperbolehkan beraktivitas berarti upaya itu hanya setengah hati.

"Kalu dikatakan tidak akan mengganggu PKL, terus kira-kira yang ditutup itu sebelah mana? Kalau mau ditutup, tutup sekalian. Jangan separuh-separuh. Kalau tidak, sekalian jangan," tegasnya.

Menurutnya, kegiatan di Alun-alun itu maksimal  makan, minum dan bermain. Tak mungkin yang lain-lain. "Kalau itu tidak dilarang. Terus dimaksud menutup itu apa?" terangnya.

Menurutnya, BPBD tak mengerti maksud aturan yang dibuat Bupati Salwa Arifin. Maka di bawahnya harus cerdas, agar bupati tidak sia-sia membuat aturan dan sebagainya.

"Apa yang diinginkan bupati betul-betul diimplementasikan di lapangan. Jangan separuh. Kalau ditutup hanya untuk tak berkerumun. Wong warung itu juga makan, ngobrol, ngopi kan pasti ramai. Jadi kalau memberikan jawaban harus selaras denga kebutuhan," ucapnya.

Ia menyarankan pihak terkait, mencari cara agar bisa memadukan kepentingan semua pihak berjalan lancar. Mencari solusi, bukan membuat statemen yang ambigu. 

"Jangan setengah-setengah. Jadi masyarakat bingung. Apa memang Alun-Alun Bondowoso ditutup betul jelang tahun baru, atau kesannya saja ditutup. Sementara kegiatan tetap jalan. Jangan setengah-setengah. Itu kalau menutup Alun-Alun sebagaimana harapan bupati," jelasnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES