Pemerintahan

Pemkab Morotai Mendukung Kemenparekraf RI Tingkatkan Daya Saing Pariwisata di Tingkat Dunia

Sabtu, 05 Desember 2020 - 17:12 | 45.22k
Kegiatan FDT yang digelar Kemenpar RI di Pulau Morotai. (Foto: Humas Pemda Morotai for TIMES Indonesia)
Kegiatan FDT yang digelar Kemenpar RI di Pulau Morotai. (Foto: Humas Pemda Morotai for TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, MOROTAI – Forum Ekonomi Dunia merlis data daya saing indeks pariwisata Indonesia di urutan 40 pada 2019. Posisi ini dibawah Malaysia dan Singapura Saat negara merencanakan target lebih baik, maka diperlukan dukungan dari Pemerintah Daerah.

Untuk itu, Pemerintah melalui Kemenparekraf RI (Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif) menjadi leading sektor pegembangan daya saing pariwisata ditingkat global.

Pemda Morotai 2

Kemenparekraf RI menempatka Morotai sebagai bagian dari Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) sehingga diadakan Forum Diskusi Terpumpun (FDT) dalam rangka pengembangan destinasi wisata Morotai.

Kabag Humas, bahwa Kepala Dinas Pariwisata Morotrai Ida R.A Arsyad menyampaikan forum ini merupakan agenda bersama antara Kemenparekraf RI dan Morotai sebagai salah satu Kawasan Strategis Pariwisata Nasional untuk mendiskusikan perencanaan pengembangan destinasi pariwisata di Morotai. Selain itu juga menyoal rencana induk pembangunan pariwisata daerah.

Kegiatan berlangsung sejak 2 Desember hingga 4 Desember di dua tempat yang Berbeda (Hotel Perdana dan Villa Marahai). FGD/ FDT mengundang stakeholder (Kepala Bandara Pitu, Kepala Dinas Perhubungan, Kepolisian,  dan keplompok kepentingan (Pelaku pelaku usaha industri pariwisata).

Berdasarkan hasil pengembangan diskusi, ditemukan sejumlah hambatan dan tantangan dalam peningkatan Travel and Tourism Competitiveness Index (TTCI). Hal ini merujuk pada kerangka konsep yang menjadi acuan analisa Forum Ekonomi Duni di antaranya lingkungan, kebijakan dan kondisi yang mendukung, infrastruktur, sumber daya alam dan budaya. Saat disimulasikan (dalam forum) menggunakan acuan dimaksud untuk mengetahui indeks daya saing pariwisata nasional, Provinsi Maluku Utara menempati urutan 32 dari 34 Provinsi.

Urutan tersebut bukan merupakan angka mutlak, namun merujuk pada basis data yang tersedia. Menurut Wisnu Rahtomo, salah satu fasilitator FDT dari Tim Kemenpar bahwa data merupakan kunci dalam mendongkrak daya saing.

Asisten Bidang Administrasi Umum, Rina Ishak saat menutup kegiatan FDT juga menyingggung dan mengajak semua peserta forum untuk mendukung peningkatan daya saing pariwisata Morotai sembari bersinergi dan melepas ego sektoral.

“Jika kita ingin mencermati semua ukuran yang ditetapkan dalam TTCI maka kita tidak dapat berjalan sendiri-sendiri. Butuh sinergi lintas sektor. Oleh sebab itu, saya mengajak untuk melepas ego sektoral," katanya dalam rilis yang diterima TIMES Indonesia, Sabtu (5/12/2020).

Semenjak awal Forum digelar, Wakil Bupati Asrun Padoma yang mewakili Bupati Benny Laos yang sedang berdinas di luar daerah juga menyampaika bahwa Pemkab Morotai mendukung Kemenpar untuk tingkatkan daya saing pariwista.

Langkah konkritnya adalah bahgaimana kita mengetahui faktor-faktor penghambat dan penentu indeks daya saing pariwisata. Bupati dalam sambutan tertulis yang dibacakan Asrun menyampaikan:

“Kepada semua pemangku kepentingan untuk dapat menunjukkan semua hal yang menjadi bottleneck atau hambatan-hambatan dari pada kegiatan kepariwisataan di morotai agar memudahkan perumus kebijakan," harap Wakil Bupati Pulau Morotai, Asrun Padoma. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES