Pendidikan

Budaya Akademik Sehat, Kunci Sukses Parji Pimpin Ribuan Mahasiswa dan Ratusan Dosen Unipma Madiun

Sabtu, 05 Desember 2020 - 15:32 | 131.46k
Rektor Universitas PGRI Madiun Dr. H. Parji, MPd. (Foto: Aditya Candra/TIMES Indonesia)
Rektor Universitas PGRI Madiun Dr. H. Parji, MPd. (Foto: Aditya Candra/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, MADIUN – Memimpin ratusan dosen dan ribuan mahasiswa, dibutuhkan seni khusus. Meski seni memimpin itu tak memiliki pakem tertentu, tujuan yang jelas adalah titik dari segalanya. Itulah yang diungkapkan Dr. H. Parji, MPd, Rektor Unipma Madiun (Universitas PGRI Madiun) yang sudah 14 tahun memimpin kampus tersebut sejak masih IKIP PGRI dan berhasil menggabungkan empat perguruan tinggi menjadi universitas.

"Kami membangun kampus itu atfmosfer dan budaya akademiknya, jika tumbuh dngan baik dan panggung kreativitas diberikan kepada mahasiswa, maka kampus itu pemuh karya dan prestasi," ujar Parji kepada TIMES Indonesia dalam suatu kesempatan.

Parji menambahkan, dengan pola kepemimpinan yang mengedepankan memberi ruang kepada mahasiswa untuk unjuk kebolehan, prestasi terbukti moncer. Mahasiswa Unipma Madiun telah banyak memperoleh prestasi prestasi di kancah nasional.

"Tigkat nasional kami banyak mendapakan prestasi dari Kemendikbud. Unipma Madiun terakhir ini misalnya, masuk final lomba film pendek, pesertanya PTN dan PTS seluruh Indonesia dan yang masuk final 20 universitas," tambahnya.

Rektor UNIPMA b

Tak hanya itu, Unipma Madiun juga belum lama menyabet juara 3 dari kompetisi di Fakultas Kedokteran Gigi Unair Surabaya. "Jadi tugas kampus itu mendorong dan memberi support kepada mereka, para mahasiswa termasuk dosen, untuk berprestasi," terangnya.

Parji menuturkan, saat ini ada sekitar 5.600 mahasiswa di Unipma dan 297 dosen dari 27 prodi. Dalam berkomunikasi, dia menyebut hubungannya dengan dosen layaknya teman. Sehingga kedekatan emosional terbangun dan tidak tidak ada sekat birokrasi pucuk pimpinan dengan yang dipimpin.

"Ruangan saya tidak ada sekertaris dan tidak ada asisten, jadi semua orang bisa masuk supaya sekat birokrasi tidak ada, tapi etika tetap ada," tuturnya.

Selain itu, penuh perhatian, komitmen untuk maju bersama secara berkesinambungan, lalu tidak mudah puas dengan prestasi yang sudah diraih, menjadi semangat bersama. "Ditambahi ikhlas, tawakal dan sabar. Artinya membangun organisasi itu butuh rasa keihlasan untuk sama-sama berjuang," ungkap Parji, Rektor Unipma Madiun. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Bambang H Irwanto
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES