Peristiwa Nasional

Aparat TNI dan Polri Terus Buru Kelompok MIT Poso

Sabtu, 05 Desember 2020 - 12:36 | 63.26k
Danrem 132 Tadulako Brigjen TNI Farid Makruf ketika dijumpai pada Jumat, (4/12/2020). (Foto : Anang Prasetio/TIMES Indonesia)
Danrem 132 Tadulako Brigjen TNI Farid Makruf ketika dijumpai pada Jumat, (4/12/2020). (Foto : Anang Prasetio/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, PALU – Pasca tragedi penyerangan warga Desa Lembantongoa, Jumat 27 November 2020 lalu, TNI dan Polri terus memburu kelompok Mujahidin Indonesia Timur atau MIT Poso pimpinan Ali Kalora yang diduga sebagai pembunuhan empat warga Desa Lembantongoa, Kabupaten Sigi, Sulteng. 

Selain melakukan pengejaran terhadap kelompok MIT, TNI-Polri bersinergi melakukan berbagai kegiatan untuk menciptakan rasa aman bagi masyarakat setempat.

Salah satu kegiatan yang dilakukan di antaranya memberikan trauma healing dan menghibur warga agar trauma atas tragedi sepekan lalu hilang. Selain itu, TNI-Polri juga bergotong royong membangun rumah warga yang dibakar saat peristiwa penyerangan terjadi. 

"Kami bersama Polri sudah membersihkan puing rumah tersebut, dan membantu membangun kembali empat rumah tersebut. Kami berharap dalam waktu dekat pembangunan akan segera rampung dikerjakan," kata Danrem 132 Tadulako Brigjen TNI Farid Makruf.

Danrem menyampaikan, berbagai cara dilakukan untuk memberikan kepastian dan keamanan kepada masyarakat. 

"Pihak kami juga menempatkan pos jaga TNI bersama Polri di lokasi Desa Lembantongoa bahkan masyarakat yang berkebun dikawal sehingga mereka merasa aman. Ini merupakan salah satu bentuk, bagaimana kami menghadirkan negara ditengah-tengah kehidupan masyarakat," tambahnya. 

Selain itu, kata Danrem pihaknya juga melakukan komunikasi sosial, merangkul berbagai pihak untuk meredakan isu-isu liar yang selama ini meresahkan masyarakat. 

"Komunikasi sosial yang kami bangun merangkul semua elemen lintas agama. Kami meyakinkan bahwa aksi ini bukan aksi berdasarkan agama, tapi semata-mata kekejaman teroris," tegasnya.

Untuk itu Danrem meminta bantuan seluruh masyarakat, untuk meredakan isu yang tidak bertanggung jawab. "Dorong dan dukung kami untuk terus mencari dan melumpuhkan kelompok MIT," pintanya.

Ia juga berharap semoga tidak ada lagi anak-anak muda yang terpengaruh dengan ideologi yang menyimpang. Menurutnya tidak ada ajaran agama Islam yang mengajaran kekerasan, pembunuhan dan sebagainya. 

"Kami ingin Sulawesi Tengah terbebas dari ajaran dan ideologi radikalisme yang menyimpang dari ajaran agama dan nilai-nilai Pancasila yang kita anut selama ini," ujarnya.

Terkait jumlah kelompok MIT, Farid menyebutkan saat ini kelompok MIT yang sedang diburu tersisa 11 orang. Farid optimis dengan kekuatan pasukan TNI-Polri yang ada saat ini, kelompok MIT akan segera tertangkap. 

"Kami berharap secepatnya sebelas DPO MIT Poso ini segera ditangkap. Sehingga Sulawesi Tengah terbebas dari bayangan terorisme," harapnya. (*) 

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES