Soal Deklarasi Papua Merdeka, MUI Ikut Buka Suara

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Wakil Ketua Dewan Pertimbangan MUI Muhyiddin Junaidi mengatakan, kini para petinggi Organisasi Papua Merdeka (OPM) semakin berani dengan kalkulasi matematika matang untuk mendeklarasikan kemerdekaan Papua secara lantang dan tanpa keraguan.

"Mereka sadar bahwa diplomasi luar negerinya sudah digarap dengan baik dan membuahkan hasil mengembirakan dan simpatik. Inggris dengan Oxford-nya yang sudah terkenal reputasi akademisnya di dunia, berhasil digarap dengan nilai lulus," katanya kepada TIMES Indonesia, Sabtu (5/12/2020).

Menurutnya, sikap pemerintah pusat yang sempoyongan akibat pandemi Covid-19 ini dimanfaakan secara maksimal oleh para pentolan OPM. Kini, mereka berhasil menancapkan bendera separatis di kantor perwakilan RI di Australia.

"Kampanye gerakan separatis tersebut memang sudah mendapatkan dukungan dari negara negara Oceana yang dimotori Vanuatu," ujarnya.

Maka Kemenlu juga harus memanggil Dubes Australia agar terkesan adil. "Hasilnya sudah bisa dipastikan bahwa negara negara persemakmuran itu akan mengeluarkan pernyataan apologistiknya yang sangat standard demi menjaga hubungan bilateral," ucapnya.

Sementara lanjut Muhyiddin, Indonesia tak bisa banyak berbuat untuk menekan mereka karena Jakarta sangat membutuhkan kredit mereka untuk menutupi APBN 2021 yang sudah jeblok.

"Para petinggi OPM memanfaatkan kondisi tersebut untuk melakukan serangan lebih gencar dan massive. Mereka yakin Jakarta tak akan punya keberanian untuk mengancam negara yang bersimpati kepada perjuangan OPM," ujar Wakil Ketua Dewan Pertimbangan MUI soal deklarasi Papua merdeka. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement