Ekonomi

Digitalisasi Produksi Sektor Hulu Migas, Begini Manfaatnya

Jumat, 04 Desember 2020 - 23:41 | 44.04k
Salah satu cover buku masa depan bisnis hulu migas (Foto: Gramedia)
Salah satu cover buku masa depan bisnis hulu migas (Foto: Gramedia)

TIMESINDONESIA, PALEMBANG – Untuk meningkatkan produksi hulu migas (minyak dan gas), digitalisasi bisa menjadi salah satu terobosan kedepan terlebih saat masa pandemi Covid-19.

Demikian salah satu kesimpulan dari diskusi dengan topik “Role of Digital & Technology to improve production and reserve” pada rangkaian 2020 International Convention on Indonesian Upstream Oil & Gas yang diselenggarakan oleh SKK Migas, Jumat (4/12/2020).

Panel diskusi ini menghadirkan narasumber Jamie Webster dari Bonston Consulting Group, Shaharuddin Hamid Mustapha (Petronas), Emiliano Racano (ENI), Steve Freeman (Sclumberger), Rendra Utama (SKK Migas), Trudy Curtis (PPDM) dan Javier Farinez (BP).

Jamie mengatakan data menjadi aset strategis dan pengolahan serta pemanfaatan yang dilakukan secara digital akan sangat mendukung perusahaan untuk mempercepat proses kerja maupun pengambilan keputusan.

“Teknologi dan digitalisasi akan sangat membantu perusahaan karena dapat digunakan untuk meminimalkan salah satu momok industri migas yaitu dry hole, termasuk menggunakan kecerdasan buatan baru (artificial intelligence) untuk mensimulasikan pemboran,” katanya,

hulu-migas-2.jpg

Shaharudin dari Petronas juga menceritakan kisah sukses penggunaan teknologi dan digitalisasi yang kemudian menghasilkan efisiensi dan efektivitas. "Pada awalnya, Petronas menerapkan transformasi digital pada kegiatan peningkatan produksi. Semua fungsi di Petronas terkoneksi dalam suatu teknologi digital yang disimpan dalam cloud, sehingga dapat sharing data dan berinteraksi," terang dia.

Digitalisasi ini menurutnya akan membantu mempercepat pengambilan keputusan karena data telah diproses sedemikian rupa sehingga memudahkan.

"Penerapan salah satu teknologi artificial intelligence (AI) diharapkan dapat meningkatkan keberhasilan industri migas. AI memberikan akurasi, kualitas dan kecepatan pemrosesan data dan menyajikan data menjadi tampilan 3D sehingga memberikan perspektif yang lebih lengkap dalam mengambil keputusan," kata dia.

Narasumber sepakat bahwa aset hulu migas tidak lagi hanyalah cadangan yang ada, tetapi data juga menjadi aset yang akan memberikan keberhasilan dalam mengubah cadangan (reserve) menjadi produksi (production).

Berdasarkan penelitian PPDM, suatu blok migas yang memiliki nilai aset  US$ 470 miliar, maka nilai data itu sendiri akan mencapai US$ 155 miliar atau mencapai 233% dari asset cadangan migas. "Saat ini PPDM bersama SKK Migas dan Pertamina sedang melakukan kegiatan pemrosesan data hulu migas," ujarnya.

Kepala Divisi MSTI SKK Migas, Rendra Utama menyampaikan digitalisasi adalah bagian dari transformasi SKK Migas dan telah diterapkan secara berkelanjutan. Manfaatnya sangat dirasakan dalam mendukung tugas SKK Migas melakukan pengawasan ke Kontraktor KKS.

"SKK Migas mendorong digitalisasi di KKKS dan integrasi dengan sistem yang ada di SKK Migas agar mempercepat proses, akurasi data dan pengambilan keputusan, serta tentu saja ada efisiensi proses yang menjadi nilai tambah industri hulu migas nasional," terangnya dalam rilisnya yang diterima TIMES Indonesia. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Irfan Anshori
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES