Kopi TIMES Universitas Islam Malang

Catatan Pasien Covid 19; Kapankah Dunia Terbebas Darinya

Kamis, 03 Desember 2020 - 14:28 | 45.73k
Moh. Amin, SE., M.SA, Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Islam Malang (UNISMA).
Moh. Amin, SE., M.SA, Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Islam Malang (UNISMA).
FOKUS

Universitas Islam Malang

TIMESINDONESIA, MALANG – Kurang lebih 1 tahun sudah, pandemi covid 19 mewabah di dunia, termasuk di negara kita indonesia. Sudah banyak korban akibat kehadiran covid 19, baik yang meninggal, yang sembuh maupun yang masih terpapar sampai saat ini.

Dunia sampai saat ini masih terus berupaya melawan tanpa henti. Semakin hari semakin tidak menentu pandemi ini mewabah di negara dunia. Tidak hanya ancaman terhadap nyawa seseorang yang terasa, namun semua sektor terancam keberadaanya.

Mulai dari sektor kesehatan , ekonomi hingga dunia pendidikan berpengaruh signifikan dengan datangnya covid 19. Tentu tidak hanya 3 sektor diatas itu saja yang terdampak, sektor sektor lain juga ikut merasakan dampaknya.

Pada sektor kesehatan, ribuan orang meninggal dunia di Indonesia bahkan nyawa punggawa kesehatan sang dokter banyak yang berguguran untuk menghalau lajunya virus corona.

INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id

Sektor pendidikan, banyak situasi yang awalnya pendidikan secara tatap muka berjalan dengan baik walau sesekali pembelajaran berbasis online juga berjalan,  namun setelah kehadiranmu wahai covid 19, dunia pendidikan seolah olah siswa tidak memiliki gairah untuk belajar, karena mereka hanya belajar dari rumah sendirian tanpa orang lain yang disampingnya.

Proses pembelajaran seperti itu membutuhkan biaya sangat mahal karena  harus menyediakan berbagai peralatan mulai dari handphone sampai sambungan internet yang cukup memadai, kalau tempat pendidikan berada di wilayah di perkotaan yang memiliki sambungan internet masih berjalan dengan baik.

Namun kalau sudah membincang dunia pendidikan, bukan hanya berbasis di wilayah perkotaan, di pelosok desa yang jauh dari sinyal internet juga harus di jadikan pertimbangan. Betapa kasihannya kalau proses pendidikan hanya dilakukan melalui daring murni.

Apalagi secara psikologi anak, kalau siswa yang masih duduk di bangku kelas 1 sekolah dasar yang harus dibiasakan dengan penggunaan internet, ada kekhawatiran terjadinya penyalahgunaan yang luar biasa walau sang anak tersebut waktu pembelajaran tidak didampingi orang tua.

Proses pembelajaran secara daring ada kelemahan yang sangat mendasar bahwa antara siawa  yang satu dengan lainnya tidak bisa berinteraksi secara langsung, sehingga secara sosiologi kondisi seperti ini tidak bisa memberikan pembelajaran karakter sosial antar siswa satu dengan lainnya.

Sampai kapan kah kondisi seperti ini berjalan, corona ohhcorona, kapan dunia terbebas darinya, kita sebagai manusia hanya bisa berusaha dan berdoa, kita tetap selalu berusaha untuk menjaga agar corona tidak menghampiri kita semua, dan semoga Allah mencabut musibah adanya pandemi covid ini dengan secepatnya, semoga.

Bagi yang telah meninggal semoga Allah menghapus semua dosa2nya dan menerima segala amal baiknya, Bagi yang masih menjalani perawatan di rumah sakit, semoga Allah segera menyembuhkan dan mengangkat virus corona dari kita semua yang sedang sakit. Tetap semangat dan sehat, sehat, sehat.

INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id

*)Penulis: Moh. Amin, SE., M.SA, Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Islam Malang (UNISMA).

*)Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggungjawab penulis, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi timesindonesia.co.id

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Dhina Chahyanti
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES