Politik Pilkada Serentak 2020

Kelana Aprilianto: Ini Solusi Macet di Jalan Perbatasan Sidoarjo - Surabaya

Kamis, 03 Desember 2020 - 14:18 | 71.45k
Kelana Aprilianto saat lakukan blusukan ke pasar tradisional (Foto: dokumen Kelana Aprilianto)
Kelana Aprilianto saat lakukan blusukan ke pasar tradisional (Foto: dokumen Kelana Aprilianto)
FOKUS

Pilkada Serentak 2020

TIMESINDONESIA, SIDOARJO – Kemacetan selalu menjadi persoalan kota. Khusus wilayah Kabupaten Sidoarjo, area Aloha, Gedangan dan perempatan Seruni selalu menjadi momok warga kota petis lantaran tiada hari tanpa macet. Ini disadari betul oleh para Calon Bupati Sidoarjo, termasuk Kelana Aprilianto.

Menjawab keresahan masyarakat, ketiga pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Sidoarjo memberikan solusinya dalam debat publik ketiga tersebut. Secara tegas pertanyaan itu dijawab paslon nomor 3, Kelana – Dwi Astutik. Pasangan ini memiliki cara jitu mengurai kemacetan di Sidoarjo.

Menurut Cabup Kelana Aprilianto, kepadatan tersebut disebabkan sempitnya akses jalan yang tidak mampu menampung tingginya volume kendaraan.

Kelana Aprilianto a

"Ruas jalan di Sidoarjo ini tidak terlalu luas. Padahal menjadi kota penghubung antara Surabaya – Malang. Apalagi setelah Surabaya memiliki frontage road di A Yani, volume kendaraan semakin banyak yang tertampung. Begitu masuk Sidoarjo, jalannya menyempit, alhasil terjadilah kemacetan," ujarnya.

Maka dari itu jika diamanahkan menjadi Bupati Sidoarjo periode 2021-2024 maka pihaknya akan melakukan berbagai kebijakan untuk mengurai kemacetan selain berupaya melebarkan jalan.

Menurutnya bisa dilakukan dengan mengepras sisi kanan dan kiri bahu jalan. Dirinya juga mengusulkan pembangunan fly over (jembatan layang).

"Jika kami terpilih maka itu akan menjadi PR (pekerjaan rumah) kami. Untuk pembebasan lahan bisa dianggarkan lewat APBD sedangkan untuk fly over kita harus komunikasikan dengan pusat karena proyek tersebut dibiayai APBN," terang Kelana.

Ditekankan pasangan Kelana, Cawabup Dwi Astutik menegaskan jika proyek besar ini harus dilakukan dengan koordinasi yang terus menerus dilakukan agar bisa terealisasi. Selain itu menurutnya proyek ini juga harus menjadi skala prioritas pembangunan di Sidoarjo.

"Pembangunan fly over ini dibiayai dari APBN, maka dari itu kita harus terus koordinasi baik dengan pusat, eksekutif, legislatif harus kerjasama. Tak kalah penting pembangunan ini juga harus ada transparansi program agar pelaksanaan berjalan maksimal khususnya dalam hal penyerapan anggaran," ujarnya.

Kelana Aprilianto b

Paslon nomer 3 ini paham betul jika masyarakat sudah lelah dengan kemacetan dan mengharapkan gebrakan cerdas di Sidoarjo. Menurut Cawabup yang kerap disapa Bunda Dwi ini, jika pihaknya juga akan mengoptimalkan transportasi publik milik pemerintah.

"Umumnya beberapa cara yang digunakan untuk mengatasi kemacetan antara lain melakukan pembatasan volume kendaraan, salahsatunya dengan menerapkan sistem transportasi cerdas dan terintegrasi, maka ini akan kami ikhtiarkan dan optimalkan," pungkasnya.

Meski keputusan pembangunan fly over menjadi kewenangan pemerintah pusat, Kelana Aprilianto dan Dwi Astutik dari Pasangan Sidoarjo Makmur ini jika terpilih berjanji  akan mengupayakan percepatan pembangunan nasional tersebut. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES