Pemuda Muhammadiyah Kecam Aksi Pengepungan Rumah Ibunda Mahfud MD

TIMESINDONESIA, PAMEKASAN – Pemuda Muhammadiyah menyayangkan kedatangan massa yang  mengepung rumah Ibunda Mahfud MD, Siti Khotijah di Jalan Dirgahayu, Kelurahan Bugih, Kecamatan Kota Pamekasan, Madura, Jawa Timur, Selasa (1/12/2020) lalu.

Massa datang usai menyatakan sikap di Polres Pamekasan. Mereka menentang pemeriksaan Rizieq Sihab oleh Polda Metro Jaya.

Hudan Nasihin, Ketua Pemuda Muhammadiyah Pamekasan manyatakan kecewa dan sangat menyayangkan tindakan sekelompok orang yang mengatasnamakan umat Islam Pamekasan tersebut. 

"Massa aksi saya anggap tidak tahu etika sebagai orang Madura. Orang tua Pak Mahfud sudah sepuh, seharusnya kita menghargai beliau, sebagai orang yang lebih sepuh," ungkapnya Kamis (3/12/2020).

Lebih lanjut, ia mengatakan, Mahfud MD adalah salah satu putra terbaik Madura. Dia besar di Pamekasan. Pernah mengenyam pendidikan di Ponpes Al Mardliyah, Tagengser Laok, Kecamatan Waru, yang seharusnya, kiprahnya ditauladani dan dihormati.

"Seharusnya orang tersebut bangga dengan  Mahfud MD yang sekarang menjabat sebagai Menko Polhukam dan pernah menjadi ketua Mahkamah Konstitusi (MK) periode 2008 -2013," tegas Hudan.

Hudan menambahkan, demonstrasi itu sah dilakukan oleh warga Indonesia dan dilindungi undang-undang. Namun, ketika obyek yang dituju adalah yang tidak ada sangkut-pautnya, dan terkesan menyerang pribadi, maka itu tindakan yang tidak etis dan melanggar Hukum.
Oleh sebab itu, Pemuda Muhammadiyah Pamekasan meminta aparat kepolisian untuk meminta keterangan dari ketua korlap atas aksi  tersebut, dan mengembangkan kasus ini sampai kepada aktor dibelakang aksi ini.

"Jadi saya harap kedepannya masyarakat tidak sewenang-wenang bertindak seperti itu. Saya harap Pamekasan yang dikenal Kota Gerbang Salam aman, damai dan kondusif," sambungnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement