Peristiwa Nasional 3M Lawan Covid

Koordinator Satgas Covid-19 UB: Jangan Gampang Percaya Pesan Berantai di WhatsApp Group

Kamis, 03 Desember 2020 - 07:12 | 47.13k
Subscribe TIMES TV KLIK

TIMESINDONESIA, MALANG – Menjadi Satgas Covid-19 bukan melulu urusan teknis lapangan seperti penyemprotan desinfektan, pembagian masker atau mencek suhu tamu yang datang. Menjadi Satgas Covid-19 juga harus siap dan cakap untuk melawan hoaks tentang Covid-19 yang muncul bak jamur dimusim hujan. 

dr Ragilda Rachma, koordinator Satgas Covid-19 Universitas Brawijaya (UB) saat berbincang dengan TIMES Indonesia akhir November lalu mengatakan, selain menghadapi pandemi Covid 19, termasuk menangangi pasien di rumah sakit, tugas para dokter di Satgas Covid-19 juga harus melawan disinfodemi alias hoaks.

Terlebih saat ini banyak video dari tokoh publik yang tidak punya kompetensi ilmu menyatakan Covid-19 tidak ada. Ini memicu pasien atau keluarga pasien tidak percaya dengan Covid-19.  Padahal Covid-19 itu nyata.

"Masyarakat saat ini begitu mempercayai apa yang ada di media sosial, apa yang tersebar di whatsApp ibu-ibu itu sudah pasti benar. Dan meluruskan ini yang susah," katanya.

Mengenai banyaknya hoaks atau informasi tidak benar terkait Corona akhirnya menjadi fokus khusus di Satgas covid-19 UB. Mereka bahkan membuat tim khusus untuk menangani hoaks.

Gilda, sapaan akrab dokter lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya ini bercerita, setiap hari, tim ini  mengumpulkan hoaks atau disinformasi yang muncul di media sosial. 

"Hoaks kami kumpulkan, lalu kita cari jawabannya melalui jurnal ilmiah, kami kumpulkan (jawab dan jelaskan) semua lalu kami sebar kembali melalui media sosial dan group wa," ucapnya. 

Alumni SMAN 3 Malang ini menambahkan, informasi yang tidak benar terkait Corona membuat banyak masyarakat yang tidak percaya dengan adanya virus ini. Masyarakat menganggap sebagai bagian konspirasi medis. Mereka percaya sakit yang mereka alami bisa sembuh dengan perawatan di rumah asal melakukan ini itu sesuai dengan informasi yang mereka terima di media sosial.

"Dan akhirnya kami dituduh mengcovidkan pasien," ucap Gilda.

Untuk itu, Gilda berpesan jangan mudah percaya pada sumber informasi yang tidak jelas, dapat pada akhirnya mengancam keselamatan bersama. Kemudian selalu cek-ricek informasi yang diterima, jangan buru-buru percaya dan forward kemana-mana. 

"Untuk itu, peran media massa seperti TIMES Indonesia sangat penting untuk memberikan informasi terbaru dan edukasi terkait covid-19 ini," ucapnya.

Mengenai bincang lengkap TIMES Indonesia dengan dr Ragilda Rachma terkait Covid-19 bisa disimak di Channel podcats TIMES Indonesia KLIK DISINI. (*)

 

Pesan Redaksi:

Mari bersama-sama melawan Covid-19. TIMES Indonesia mengajak seluruh pembaca ikut mengkampanyekan gerakan 3M Lawan Covid, dengan selalu menerapkan protokol kesehatan dalam aktivitas apapun sehari-hari. Ingat pesan Ibu, pakai masker, selalu cuci tangan dan selalu jaga jarak serta hindari kerumunan.

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES