Peristiwa Daerah

Kisah Pendaki Terakhir Gunung Semeru, Kaget Suasana Sepi Saat Turun

Rabu, 02 Desember 2020 - 15:16 | 131.59k
Cerita Pendaki Terakhir Semeru, Kaget Suasana Sepi Saat Turun (FOTO :Istimewa)
Cerita Pendaki Terakhir Semeru, Kaget Suasana Sepi Saat Turun (FOTO :Istimewa)

TIMESINDONESIA, MALANG – Peningkatan aktivitas Gunung Semeru sejak (30/11/2020) membuat pendakian ditutup untuk sementara waktu. Bagaimana cerita pendaki terakhir yang masih berada di Semeru saat dipastikan ditutup?

Prastio, merupakan salah satu pendaki terakhir yang naik ke gunung Semeru sebelum dinyatakan ditutup.

Pengelola open trip ini bergerak ke Semeru bersama lima orang pendaki lainnya, yakni Raynaldi Rahman (Ampera, Jakpus), Muhammad Nur Rifai (Ciputat, Tangsel), Nidayatul Alawiyah (Pasir Muncang, Sukabumi), Nur Azurra (Kembangan, Jakbar) dan Marsal AK Donny (Palembang).

Perjalanan keenam pendaki tersebut bermula dari camp pendaki yang berada di Tumpang, Kabupaten Malang yakni Tumpang Camp Adventure (TCA) pada Minggu (29/11/2020). Mereka berangkat pukul 9 pagi menggunakan jip ke Ranupani dan memulai tracking sekitar pukul 14.30 WIB.

Pendakian sendiri hanya dilakukan sampai Ranu Kumbolo di mana tidak teramati adanya letusan. "Kami niatnya memang sampai ke Kumbolo, karena pendakian hanya bisa dilakukan selama dua hari," ungkap Prastio kepada TIMES Indonesia.

Ketika di Kumbolo,  mereka tidak merasakan hal yang aneh. Selayaknya pendaki pada umumnya, di lokasi yang dijuluki surganya para pendaki itu mereka begitu menikmati panorama Ranu Kumbolo.

Sementara itu informasi ditutupnya Semeru baru dikeluarkan oleh TNBTS pada malam harinya pukul 19.00 WIB. Informasi itu baru didapatkan ketika sampai lagi di pos Ranupane. Mereka tidak mendapati pendaki lainnya, hanya ada beberapa pedagang yang memberikan informasi soal penutupan.

"Rombongan kami baru tahu pas di pos 1 (Ranupane), karena gak ada pendaki kami tanya sama pedagang di situ" ungkapnya.

Prastio  dan rombongan kemudian memilih untuk menginap kembali di Tumpang Camp Adventure (TCA) dan baru meninggalkan Malang pada Rabu siang (2/12/2020).

Dampak letusan di kawasan Gunung Semeru sendiri dirasakan di Desa Supiturang, Desa Oro-oro Ombo dan Rowobaung di Kecamatan Pronojiwo, serta Desa Sumberwuluh di Kecamatan Candipuro. Sejumlah desa tersebut berada Kabupaten Lumajang. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES