Pendidikan

Jelang Sekolah Tatap Muka, 36 Siswa SMP di Surabaya Positif Covid-19

Selasa, 01 Desember 2020 - 21:49 | 86.00k
Beberapa siswa SMP di Surabaya antri tes swab jelang dibukanya kembali sekolah secara tatap muka. (Foto: Humas Pemkot Surabaya for Times Indonesia)
Beberapa siswa SMP di Surabaya antri tes swab jelang dibukanya kembali sekolah secara tatap muka. (Foto: Humas Pemkot Surabaya for Times Indonesia)

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Jelang dibukanya kembali sekolah tatap muka, Pemerintah Kota Surabaya telah melaksanakan tes swab kepada ribuan pelajar di tingkat SMP. Hasilnya sampai hari ini, Selasa (1/12/2020) setidaknya ada 36 orang siswa yang dinyatakan positif Covid-19.

“Kemarin sudah keluar hasil dari test swab dilakukan kepada siswa SMP, 36 siswa dari 3.627 tersebut. Sekitar satu persen yang dinyatakan positif Covid-19 dari 17 sekolah yang sudah dilakukan tes swab,” ungkap Kepala Bagian Humas Pemkot Surabaya, Febriadhitya Prajatara.

Febri melanjutkan target pelajar yang akan tes swab oleh Pemkot Surabaya mencapai 4.000 orang. Namun karena beberapa hal, siswa yang bisa mengikuti tes hanya berjumlahnya 3.627 orang.

“Yang mengikuti sekitar 3627, karena sudah ada yang melakukan swab mandiri dan juga ada beberapa wali murid yang mungkin kurang berkenan untuk melakukan sekolah tatap muka,” jelasnya.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya, Supomo mengatakan bahwa positifnya sejumlah siswa akan menjadi bahan evaluasi sebelum sekolah tatap muka benar-benar diterapkan.

siswa SMP di Surabaya tes swab

"Ini akan dilakukan evaluasi agar tidak menjadi sesuatu yang berakibat tidak baik bagi yang lain. Oleh karena itu kami akan tetap melakukan pendataan serta menyiapkan sekolahan," katanya.

Apabila merujuk pada pernyataan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI (Mendikbud) Nadiem Makarim atas Surat Keputusan Bersama (SKB) terbaru terkait pemberlakuan sekolah tatap muka pada 2021, zonasi risiko Covid-19 bukan lagi merupakan syarat mutlak.

Kewenangan pembukaan sekolah akan diberikan kepada tiga pihak, yakni pemerintah daerah, kantor wilayah (kanwil), dan orang tua melalui komite sekolah.

"Perbedaan besar di SKB sebelumnya, peta zonasi risiko tidak lagi menentukan pemberian izin pembelajaran tatap muka. Tapi Pemda menentukan, sehingga bisa memilih daerah-daerah dengan cara yang lebih detail," katanya, Jumat (20/10/2020).

Maka dari itu, Supomo menjelaskan bahwa pihaknya akan mengkaji ulang rencana pembukaan sekolah tatap muka di Surabaya. Apabila Desember dirasa belum memungkinkan maka akan digeser ke bulan Januari, mengingat banyaknya siswa yang positif Covid-19. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Irfan Anshori
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES