Peristiwa Daerah

Pengembangan Desa Wisata Digital di Maluku Tenggara Diapresiasi Kemenparekraf

Selasa, 01 Desember 2020 - 17:20 | 83.95k
Pemandangan di Kepulauan Kei, Maluku Tenggara. (FOTO: SHUTTERSTOCK/Fabio Lamanna)
Pemandangan di Kepulauan Kei, Maluku Tenggara. (FOTO: SHUTTERSTOCK/Fabio Lamanna)

TIMESINDONESIA, LANGGUR – Upaya pengembangan desa wisata digital di Kabupaten Maluku Tenggara terus dilakukan. Selain menetapkan 25 desa wisata, Pemkab Maluku Tenggara juga membangun tata kelola organisasinya. Upaya tersebut mendapat apresiasi dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).

Dalam webinar tentang desa wisata dan homestay pada Senin (30/11/2020), Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan Kemenparekraf, Wisnu Bawa Tarunajaya mengapresiasi upaya desa wisata di Maluku untuk mengenalkan potensinya melalui media sosial seperti Instagram dan Facebook. 

Webinar yang diselenggarakan oleh Kemenparekraf itu menjadi media sosialisasi aplikasi CBT (Community Based Tourism) untuk membangun database desa wisata, homestay dan kebutuhan pengembangan SDM.  

Di era digital ini, menurut Wisnu, database berperan penting dalam manajemen termasuk sektor pariwisata. Database mempermudah update data perkembangan desa wisata dan homestay. Di dalamnya terdapat profil desa wisata seperti potensi produk/atraksi/fasilitas yang disediakan.

Maka, seluruh pengelola desa wisata di Maluku Tenggara mesti meng-input data ke dalam aplikasi CBT.  “Semua data potensi yang ada harus dimasukkan ke aplikasi CBT, termasuk Desa Soinrat, Ngilngof, Wab, Letman (desa wisata yang baru ditetapkan),” ujar Kabid Destinasi Dinas Pariwisata Kabupaten Maluku Tenggara, Budhi Toffi, dalam keterangannya, Selasa (1/12/2020).

Budhi menambahkan, meski desa-desa wisata tersebut belum lama ditetapkan oleh Bupati Maluku Tenggara, tetapi perkembangannya cukup pesat. Semua bentuk organisasi tata kelolanya juga telah ditetapkan secara legal. 

Saat ini ada 25 desa wisata di Maluku Tenggara yang telah ditetapkan melalui peraturan bupati (perbup). Budhi mengakui semangat masyarakat dalam membangun desa wisatanya masing-masing, sungguh luar biasa.

“Perhatian mereka sangat tinggi dan punya kemauan untuk belajar yang kuat,” ujarnya. 

Ia berharap, sinergi dan kerja sama pemda dengan pemangku kepentingan lainnya dapat mewujudkan kemajuan desa wisata digital di Maluku Tenggara. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ferry Agusta Satrio
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES