Indonesia Positif

BPPSDMP Puslatan Bangun Pola Pelatihan Dengan Korea

Senin, 30 November 2020 - 23:38 | 45.00k

TIMESINDONESIA, BATU – Kementan RI dan Pemerintah Korea Selatan bekerjasama menggelar pelatihan Capacity Building on Livestock Products Quality Evaluation Technology Development With Livestock Traceability System yang pelaksanaannya di Balai Besar Pelatihan Peternakan (BBPP Batu), mulai 29 November hingga 5 Desember 2020 mendatang.

Pelatihan ini digelar karena melihat banyaknya kasus ditemukan kandungan zat-zat beracun dalam produk-produk olahan pertanian yang menyebabkan pentingnya adanya sistem penelusuran (traceability) dalam proses produksi. 

Sistem penelusuran untuk semua bahan baku yang digunakan dalam proses produksi menjadi hal yang penting untuk memastikan keamanan konsumen.

Sistem penelusuran merupakan komponen penting dalam hal keamanan produk, terutama berkaitan dengan proses identifikasi dan pengendalian terjadinya kasus kontaminasi.

Keamanan pangan, menjadi perhatian masyarakat dunia. Wabah penyakit pada hewan dapat ditularkan ke manusia, atau keberadaan bahan kimia diatas ambang batas pada pakan atau makanan dapat mengancam kualitas dan keamanan produk pangan. Keputusan untuk menarik dan penarikan produk yang diidentifikasi tidak aman menjadi suatu keharusan untuk melindungi konsumen dari penyakit yang terkandung pada bahan pangan.

Traceability adalah system yang memungkinkan pelaku bisnis untuk menanggapi kebutuhan tersebut. 

Kegiatan yang diinisiasi oleh KAPE (Korea Institute for Animal Products Quality Evaluation). Dalam pembukaan Onyu Jeong, asisten manajer KAPE menjelaskan kegiatan ini mempunyai tujuan agar memahami kegiatan dan kebijakan terkait produk dan pengembangan ternak di Korea Selatan, memberi gambaran standarisasi di Korea Selatan, memahami sistem kontrol dan keamanan pangan di Korea Selatan, memandu kebijakan lokal korporasi peternakan di Korea Selatan.

Kegiatan selama 7 hari ini diikuti sebanyak 10 peserta dari Lingkup BPPSDMP yaitu Pusluhtan, BBPP Batu, BBPKH Cinagara, BBPP Kupang, Polbangtan Bogor dan SMK-PP Sembawa.

Salah satu peserta dari Pusat Penyuluhan Pertanian Ir. Basuki Setiabudi, mengatakan pelatihan ini sangat baik, karena didalamnya meliputi upaya untuk menjaga keamanan konsumen, proses produksi akan dapat dikontrol mulai dari bahan baku informasi dan dokumentasi yang dimiliki sudah lengkap apabila dibutuhkan, terutama jika terjadi kasus penarikan kembali produk dari pasaran. 

"Kita dapat menelusuri produk tidak hanya berbasis dokumen kertas,
tapi sistem penelusuran yang lebih komprehensif dilengkapi dengan komputer dan barcode untuk memenuhi persyaratan yang berlaku," jelas Basuki.

Ia menegaskan ketika ditemukan produk yang membahayakan kesehatan masyarakat dapat segera dilakukan penarikan.

Selanjutnya Basuki mengatakan sistem penelusuran mencakup setiap tahap proses produksi hingga distribusi. Sistem penelusuran harus bisa mengidentifikasi data tentang pemasok bahan baku. 

Dengan demikian kita akan tahu komponen bahan baku manakah yang sudah digunakan untuk memproduksi produk tertentu. Hal lain, sistem penelusuran juga harus memiliki data konsumen yang menerima atau membeli produk. Pastikan produk-produk yang dijual ke kunsumen sudah dilengkapi dengan label berisi informasi yang sesuai, yang bisa ditelusuri kembali ke proses produksi. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Dhina Chahyanti
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES