Peristiwa Daerah

Bea Cukai Tanjung Perak Hibahkan Buku Kedokteran untuk UNS

Senin, 30 November 2020 - 16:30 | 40.77k
Bea Cukai Tanjung Perak saat menghibahkan buku kedokteran kepada Fakultas Kedokteran UNS, Senin (30/11/2020). (Foto: Khusnul Hasana/TIMES Indonesia)
Bea Cukai Tanjung Perak saat menghibahkan buku kedokteran kepada Fakultas Kedokteran UNS, Senin (30/11/2020). (Foto: Khusnul Hasana/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Ada sebanyak 28 karton buku-buku kedokteran yang pada Senin (30/11/2020) dihibahkan Bea Cukai Tanjung Perak kepada kepada UNS (Universiras Negeri Sebelas Maret) Solo.

Buku-buku tersebut adalah buku-buku dari Artur Fondation dari Amerika yang sempat tertahan di Bea Cukai Tanjung Perak.

Kepala Kantor Bea Cukai Tanjung Perak, Aris Sudarminto mengatakan bahwa memang buku-buku tersebut ditujukan kepada Fakultas Kedokteran UNS Solo. Namun, karena pihak UNS Solo tidak memahami tentang prosedur perizinan buku masuk sehingga sempat tertahan di Bea Cukai Tanjung Perak.

"Dari awal memang bukunya akan dihibahkan tapi karena terkendala administrasi yang sangat panjang jadi sempat tertahan," ujar Aris.

Dalam hal ini, pihak Bea Cukai tidak menahan buku-buku itu, tetapi menunggu hingga pihak UNS melakukan proses administrasi agar buku-buku tersebut bisa keluar. Aris menjelaskan jika barang berada di Bea Cukai selama 30 hari maka secara otomotasi barang akan menjadi Barang Dikusai Negara (BDN).

"Setelah 60 hari tidak diproses jadi Barang Milik Negera (BMN). Sementara pihak dari penerima juga mengurus perizinan juga berjalan. Sehingga setelah status BMN itu bisa kita hibahkan," jelasnya.

Setelah buku-buku tersebut menjadi BMN, pihaknya bisa melakukan beberapa tindakan salah satunya adalah menghibahkan. Karena buku-buku tersebut memang untuk ilmu pengetahuan dan memang ditujukan kepada UNS maka pihak Bea Cukai Tanjung Perak mengembalikan sebagaimana tujuan awalnya.

Aris mengatakan bahwa bukan sekali ini pihaknya menghibahkan barang pengetahuan. Beberapa waktu lalu ia juga menghibahkan tanah dari jepang untuk penelitian. Serta ada pula Ambulans.

Sementara perwakilan Fakultas Kedokteran UNS, Dokter Singgih mengatakan bahwa buku-buku kedokteran tersebut hampir satu tahun berada di Bea Cukai Tanjung Perak. Buku-buku tersebut kata Singgih di luar negeri tidak terpakai sehingga disumbangkan kepada Fakultas Kedokteran UNS.

"Karena di sana (Amerika) sudah e-library maka buku-bukunya itu disumbangkan ke kita, buku-bukunya masih bagus masih bisa kita pakai, kalau kita mengaksesnya e-library masih harus bayar," jelas Singgih.

Awalnya buku tersebut ditujukan kepada salah satu dosen pengajar di Fakultas Kedokteran UNS. Numun, karena tidak memahami prosedur impor maka buku tersebut tertahan di Bea Cukai.

"Prosedur impor nya memang panjang ya itu memang peraturan negara ya harus kita ikuti, sekarang tinggal tugas saya dan teman-teman saat ini adalah belajar," jelas Singgih.

"Buku-bukunya ada tentang teknik pembedahan. Kalau belajar langsung dari kursus biayanya mahal sekali. Jadi dengan buku-buku ini kita bisa pangkas biayanya," tambahnya.

Harapannya setelah buku-buku tersebut dihibahkan Bea Cukai Tanjung Perak kepada Fakultas Kedokteran UNS akan menambah ilmu untuk mereka. Ke depan akan ada beberapa buku lagi yang kembali disumbangkan Arthur Fondation untuk Fakultas Kedokteran UNS, apalagi pihaknya pun kini sudah memahami prosedur Impor. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Ronny Wicaksono
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES