Pendidikan

Perkuat Literasi Keuangan, Relawan KM 5 Bekali Siswa SD Hingga SMA

Senin, 30 November 2020 - 13:29 | 45.52k
Proses pembelajaran dalam program Kemenkeu Mengajar 5 yang berlangsung di SMAN 3 Malang. (Foto: Naufal Ardiansyah/TIMES Indonesia)
Proses pembelajaran dalam program Kemenkeu Mengajar 5 yang berlangsung di SMAN 3 Malang. (Foto: Naufal Ardiansyah/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, MALANGKemenkeu RI (Kementerian Keuangan) Mengajar edisi kelima (KM 5) hadir dengan wajah baru. Jika dulu hanya diikuti siswa SD, kini jenjang SMP dan SMA sederajat baik negeri maupun swasta bisa belajar bersama relawan. Sebelumnya hanya melibatkan tingkat SD saja.

KM 5 merupakan program Kementerian Keuangan Republik Indonesia yang bersifat kesukarelaan. Para relawan terdiri dari panitia pusat 53 orang, fasilitator 104 orang, pengajar 954 orang dan dokumentator 153 orang.

Kemenkeu Mengajar 5 b

Program Kemenkeu Mengajar juga dalam rangkaian memperingati Hari Oeang Republik Indonesia ke-74 tahun 2020. Mengusung tagline Dari Kami Untuk Negeri, program ini diikuti 84 sekolah tersebar di 52 kota/kabupaten, 19 Provinsi, dan 1 di Malaysia.

Semua proses belajar mengajar digelar secara virtual pada Senin (30/11/2020) di tempat masing-masing. Tidak ada tatap muka pada hari mengajar.

Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nadiem Makarim turut memberikan pelajaran kepada setiap perwakilan sekolah se Indonesia.

Sri Mulyani menjelaskan bagaimana proses kerja dari Kementerian Keuangan Republik Indonesia. Peserta diajak mengetahui bagaimana uang negara dikumpulkan dan dibelanjakan.

Ia mengibaratkan proses pengumpulan iuran dan pembelanjaan oleh organisasi siswa di sekolah.

"Uang ini dikumpulkan untuk menjadi pendapatan negara yang dipakai belanja negara," tuturnya.

Ia membeberkan beberapa jenis belanja negara seperti belanja pegawai, belanja barang, belanja modal, belanja sosial, subsidi, dan bunga utang.

"Orang yang bekerja atau mempunyai pendapatan, sebagian pendapatannya dibayar untuk pajak," katanya.

Untuk diketahui, di Malang Raya, KM 5 melibatkan lima sekolah yakni SDN Bareng 3 Kota Malang, SDN Tunjungsekar 1 Kota Malang, SDIT Ahmad Yani Malang, SMP Negeri 1 Lawang dan SMA Negeri 3 Malang. Tahun lalu Kemenkeu Mengajar di Malang Raya dilakukan di 14 SD.

Kepala SMAN 3 Malang, Asri Widiapsari, menyampaikan kegiatan ini contoh baik karena mengedukasi seputar literasi keuangan sejak dini kepada pelajar.

"Anak-anak bisa termotivasi untuk bergabung ke Kementerian Keuangan misalnya. Ini juga digerakkan relawan, pribadi, bisa memotivasi anak-anak," jelasnya.

Pihaknya bersyukur karena SMAN 3 Malang pertama kali terpilih oleh panitia seleksi Pisa untuk berkolaborasi mengirimkan delegasi siswanya.

Ketua Rombongan Belajar (Rombel) SMAN 3 Malang, Rizky Citra Anugerah, mengaku sangat terkesan dan termotivasi dari Sri Mulyani dan Nadim Makarim.

Rizky menuturkan betapa Sri Mulyani begitu cerdas menyampaikan materi keuangan dengan bahasa yang ringan dan mudah dipahami anak muda.

"Ini menambah pemahaman kontekstual saya mengenai apa yang sedang terjadi dengan perekonomian Indonesia dan dunia, dan apa yang sudah pemerintah lakukan selama ini," ucapnya.

Ia berharap seluruh lapisan masyarakat, baik pelaku ekonomi ataupun pejuang pendidikan, dapat memiliki resiliensi lebih di tengah keadaan yang dihadapi Indonesia saat ini.

"Seperti yang dikatakan Pak Nadiem, kuncinya ada di gotong royong. Bersama-sama, kita merdeka," tegasnya.

Sementara itu, Relawan Fasilitator KM 5 di SMA N 3 Malang Okky Verizky Nobelta menguraikan sejumlah relawan pengajar datang dari berbagai daerah di penjuru tanah air.

"Tentu ini semua berkah dari pandemi, dimana belajar tanpa tatap muka bisa berjalan dengan efektif dan interaktif," pungkasnya.

Okky menilai antusiasme siswa di Malang Raya mengikuti program Kemenkeu RI Mengajar 5 cukup tinggi. Program sukarelawan ini menjadi titik temu dengan spirit perjuangan pelajar tentang penguatan literasi keuangan di Indonesia. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Ahmad Rizki Mubarok

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES