Indonesia Positif

Dukung Program Kementan RI, BPP Kostratani Gunakan Alsintan untuk Hasil Panen yang Maksimal

Senin, 30 November 2020 - 13:03 | 47.26k
Semaian yang siap di distribusikan ke lahan sawah. (FOTO: AJP TIMES Indonesia)
Semaian yang siap di distribusikan ke lahan sawah. (FOTO: AJP TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BATUBPP Kostratani sambut musim hujan dengan menanam padi. Hal itu merupakan dukukan program Kementan RI, dan terus berupaya meningkatkan produksi dan produktivitas hasil pertanian.

Agar mendapatkan hasil panen yang maksimal, pada pelaksanaannya dilakukan modernisasi alat mesin pertanian (alsintan). Dengan melakukan pendampingan kepada kelompok tani subur makmur caron dalam hal operasional alsintan yang salah satunya adalah hand traktor.

Benny salah satu PPL sugio mempraktikkan cara mengoprasionalkan hand traktor. "Setelah semua peralatan terpasang, hidupkan  mesin hand traktor," jelasnya.

Ia melanjutkan, tarik tuas persneling utama arahkan traktor agar lurus sesuai dengan areal lahan. Kemudian atur Gas agar memperoleh kecepatan yang cukup untuk pengolahan tanah.

"Kalau mau belok kiri atau kanan, tarik saja tuas pembelok yang berada dibawah stang setir," imbuhnya.

Untuk belok kiri maka tuas pembelok kiri yang ditarik sedangkan untuk belok ke kanan, maka tuas pembelok kanan yang ditarik. Apabila tuas pembelok ditarik bersamaan traktor akan berhenti bergerak. (tidak disarankan untuk menghentikan traktor hanya untuk darurat).

Benny menambahkan, pada budidaya pertanian, diperlukan beberapa tahapan yang pada akhirnya mencapai proses panen dan proses pasca panen. 

Untuk proses awal adalah pengolahan lahan yang bertujuan untuk menggemburkan tanah, menghilangkan gulma dan meratakan tanah. Proses pengolahan lahan meliputi tahap pembajakan kemudian diratakan dengan proses penggaruan.

Sedangkan untuk penyiapan lahan diawali dengan proses pembajakan menggunakan bajak atau (orang sini menyebutnya singkal). Hasil pembajakan ini masih berbongkah-bongkah dan belum siap untuk ditanami.

Oleh karena itu, pengolahan tanah perlu dilanjutkan dengan perataan dengan menggunakan alat garu yang juga tersambung dengan hand traktor. 

Pada kesempatan yang lain, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) pernah mengatakan, berbagai langkah ditempuh Kementan untuk menjadikan pertanian maju, mandiri, dan modern. Salah satunya dengan mekanisasi pertanian di berbagai daerah.

“Saya merespon positif terhadap optimalisasi Alsintan sebagai langkah dalam mewujudkan pertanian yang maju, mandiri, dan modern,” ujar Mentan SYL.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi yang meminta kepada para penyuluh pertanian untuk tetap bekerja mendampingi para petani.

“Penyuluh Pertanian harus aktif dan produktif mendampingi petani agar proses budidaya di lahan sampai masa panen berjalan dengan baik. Jangan sampai ada komoditas pangan yang tertahan. Penyuluh harus memastikan petani tetap menanam, seandainya besok kiamat, maka hari ini harus tetap menanam,” tegas Dedi.

Menurut Sumadi SP, koordinator BPP Model Kostratani Kecamatan Sugio, Alsintan sangat membantu para petani dalam upaya pengolahan lahan secara cepat dan terukur.

"Dengan alsintan traktor roda 2 atau roda 4, pengolahan lahan bisa dilakukan seorang operator dengan memakan waktu beberapa jam,” tuturnya.

Hal senada juga disampaikan oleh Masmuin selaku ketua kelompok tani mengaku keuntungan yang dihasilkan dengan peralatan modern atau alsintan maka sangat jauh berbeda. "Peralatan tradisional membutuhkan tenaga kerja yang lebih besar, disamping itu juga membutuhkan waktu yang lebih lama," jelasnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Dhina Chahyanti
Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES