Peristiwa Daerah 3M Lawan Covid

Tim Gabungan Kota Probolinggo Sosialisasi Pembatasan Kerumunan di Pasar Tumpah

Senin, 30 November 2020 - 11:14 | 36.39k
Sosialisasi pembatasan kerumunan pada pedagang pasar tumpah alun-alun Kota Probolinggo. (FOTO: Happy/TIMES Indonesia)
Sosialisasi pembatasan kerumunan pada pedagang pasar tumpah alun-alun Kota Probolinggo. (FOTO: Happy/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, PROBOLINGGO – Upaya pencegahan penularan covid-19 masih terus dilakukan pemerintah. Tak terkecuali di Kota Probolinggo, Jawa Timur. Tim gabungan Satpol PP, TNI, Polri dan Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perindustrian dan Perdagangan (DKUPP), tak hentinya mengedukasi masyarakat tentang protokol kesehatan agar tidak menimbulkan kerumunan, dari aktivitas jual beli.

Sasaran sosialisasi pembatasan kerumunan ini berdasarkan surat keputusan bersama Forkopimda Kota Probolinggo. Guna menanggulangi penularan covid19 di Kota Probolinggo yang mengalami peningkatan sebulan terakhir.

“Kami menindaklanjuti Surat Keputusan Bersama (SKB) yang disepakati bersama. Antara Polresta Probolinggo, Pemkot Probolinggo dan Kodim 0820, Jum'at (27/11/2020) lalu, di ruang Comand Center. Soal pembatasan kerumunan yang terjadi. Salah satunya, pasar tumpah alun-alun kota,” jelas Kasat Binmas Polresta Probolinggo, AKP Retno Utami, Senin (30/11/2020).

Sebetulnya, upaya pembatasan kerumunan oleh DKUPP, sudah dilakukan sejak pandemi covid19 berlangsung. Sekitar Maret 2020 lalu. Namun karena kasus sempat turun dan nyaris selesai, pemerintah membuka sedikit kran kebebasan untuk masyarakat melakukan aktifitas jual beli. Dengan protokol Kesehatan. Salah satunya yang kembali aktif, adalah keberadaan pasar tumpah di Alun-alun Kota Probolinggo.

Penertiban pedagang, juga dilakukan pada pedagang lain di jalur protokol. Seperti di mastrip dan jalan cokroaminoto. “Intinya kami tekankan agar pedagang tidak menciptakan kerumunan. Jalan keluarnya, mungkin bisa dilakukan penjualan secara online,” kata Kepala DKUPP, Fitriawati.

Sementara itu, Kepala Dinas Satpol PP dan Damkar Agus Efendi mengatakan, alasan penutupan sementara Pasar Tugu di CFD Alon-Alon, juga dilakukan sebagai upaya antisipasi gangguan keamanan, ketertiban umum, dan ketentraman masyarakat.

“Khusus hari Minggu ini saja dilakukan sosialisasi kepada pedagang Pasar Tumpah alun-alun. Nanti, Minggu depan diberhentikan sementara sampai batas waktu yang tidak ditentukan,” ujarnya.

Langkah pembatasan kerumunan berdasarkan SKB, sejauh ini sudah tepat. Merujuk pada Inpres serta anjuran Pemprov mengenai keselamatan dan kesehatan atas adanya pandemic Covid-19. Serta melihat semakin banyaknya jumlah warga yang terpapar covid19, maka pemkot akan menutup Pasar tumpah alun-alun.

“Memang dampaknya faktor ekonomi. Namun, jika dibandingkan dengan masalah kesehatan dan keselamatan, maka nilainya lebih tinggi masalah kesehatan dan keselamatan,” kata Agus Efendi.

Pihak Pemkot Probolinggo melalui Satpol PP, bersama TNI dan Polri pun, rajin menggelar sosialisasi dan mengingatkan masyarakat. Untuk tidak menimbulkan kerumunan. Maupun penegakan disiplin protokol Kesehatan.

Tak hanya itu, Satpol PP juga akan menyisir sejumlah toko modern, swalayan dan cafe. Mengingat, paling tidak dalam toko atau kafe ada jarak yang harus diperhatikan. Termasuk tempat duduknya. Jika didapati ada pelangaran, maka  akan dikenakan sanksi. Sanksi ini bukan hanya bagi pelanggar yang tidak memakai masker saja.

“Yang jelas kami lakukan hal tersebut agar prokes (protokol kesehatan) tetap digalakkan. Sehingga potensi penularan covid19 bisa diminimalisir,” jelas mantan Kepala Dinas Pariwisata Kota Probolinggo ini. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES