Politik Pilkada Serentak 2020

PDI Perjuangan Klaim Makin Solid di Pilwali Surabaya

Minggu, 29 November 2020 - 20:54 | 26.92k
Kader dan simpatisan PDI Perjuangan bersiap memenangkan Eri Cahyadi-Armudji. (Foto: Dok. PDIP Surabaya for TIMES Indonesia)
Kader dan simpatisan PDI Perjuangan bersiap memenangkan Eri Cahyadi-Armudji. (Foto: Dok. PDIP Surabaya for TIMES Indonesia)
FOKUS

Pilkada Serentak 2020

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Ketua DPP PDI Perjuangan Djarot Syaiful Hidayat menegaskan meski jagoannya Eri-Armudji di Pilwali Surabaya selalu dikepung dengan politik sembako dan pemecah belah, namun kesolidan tak terganggu.

“Jurus pemecah belah tidak efektif dan itu membuktikan rendahnya etika dan moralitas tim kampanye nomor 2. Apa yang dilakukan mereka dengan merekrut Seno atau Jagad Hariseno adalah langkah panik," ungkap Djarot.

Djarot melanjutkan MA-Mujiaman tidak memiliki narasi dan program yang jelas untuk membawa kemajuan Kota Surabaya. "Mereka hanya bisa menjelekkan pihak Risma, Eri dan Armudji. Lihat saja Lagu Habisi Risma yang terjadi malah arus balik dan menguatnya dukungan paslon nomor 1," tambah mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta ini.

Senada dengan Djarot, Puti Guntur Soekarno juga tidak tinggal diam. Ia mengaku tahu persis bagaimana Megawati mengambil keputusan calon Wali Kota Surabaya dengan hati-hati dan penuh pertimbangan. Menurutnya, yang dikedepankan oleh Ketua Umum PDI Perjuangan adalah kepentingan rakyat Surabaya dan kemajuan kotanya.

"Eri Cahyadi dinilai paling pantas melanjutkan kepemimpinan Risma-Wisnu. Sementara Mas Armudji sosok senior partai ditetapkan sebagai calon wakil, maka disitulah kepentingan masyarakat Surabaya dikedepankan," kata Puti dengan penuh semangat.

Cucu Presiden Soekarno tersebut meminta agar seluruh simpatisan, anggota, dan kader partai untuk terus berjuang dengan penuh keyakinan bersama rakyat.

“Tetap berjuang untuk menangkan Eri-Armudji, jangan tolah-toleh. Lawan telah terapkan politik devide et impera. Jangan terpengaruh. Saya yakin, apa yang disampaikan saudara Seno tidak banyak pengaruhnya. Kita terus tegak lurus bersama Ibu Megawati untuk kehebatan Surabaya. Mari maju bersama PDI Perjuangan, galang kekuatan rakyat," imbaunya.

Apa yang dilakukan tim kampanye MA-Mujiaman termasuk mendaur ulang wawancara Ketua DPD PDIP Jatim, Kusnadi pada bulan Juni yang lalu semakin menambah deretan masalah etika dan moralitas kepemimpinan paslon nomor 2 tersebut.

"Mereka lupa bahwa jurus adu domba, pamer mobil mewah, pamer logistik dan pamer lagu Habisi Risma adalah jurus dan strategi kampanye yang jauh dari etika dan moral politik. Jiwa kepahlawanan rakyat Surabaya justru semakin kuat menyatu dengan kepemimpinan Risma, Eri dan Armudji," ujar Kusnadi yang sekaligus Ketua DPD PDI Perjuangan Jatim tersebut jelang Pilwali Surabaya(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES