TIMESINDONESIA, JAKARTA – Hari hari ini kejujuran seringkali terasa mahal. Banyak orang khawatir dengan kejujurannya akan berakibat buruk pada diri dan keluarganya. Apalagi jika terkait kondisi kesehatan dan kondisi yang sebenarnya terjadi pada diri pribadi. Kekhawatiran tersebut makin bertambah. Takut diasingkan, takut dikucilkan, takut dibully, takut jika harus isolasi di rumah sakit, dan berbagai ketakutan lainnya.
Paradigma ini harus secepatnya kita rubah. Kenapa demikian, karena jika kita tidak mau memberitahukan kondisi yang sebenarnya, bisa bisa kita malah menjadi sebab terjadinya masalah di kemudian hari. Kita mementingkan diri sendiri, sementara orang lain harus turut menanggung akibatnya.
Padahal justru dengan kejujuran, akan memudahkan orang lain mengambil langkah antisipasi, dan juga memudahkan orang lain dalam memberikan pertolongan.
Terkait dengan masih maraknya pandemi Covid 19 (bahkan hari hari ini secara nasional masih menunjukkan trend yang meningkat). Kejujuran kita menjadi salah satu faktor penting dalam mengurangi dampak penyebaran Covid 19. Begitu juga dengan kehati hatian kita semua, menjadi sangat diperlukan.
Dengan kejujuran kita, memungkinkan orang lain segera mengambil langkah sehingga kemungkinan penularan bisa diminimalisir. Dengan demikian, kita dapat menjadi bagian dari usaha penyelamatan ummat manusia dari penularan virus Covid 19.
Melalui tulisan ini, saya ingin mengajak kita semua : mulai saat ini untuk jujur menyampaikan kondisi kesehatan kepada keluarga, sanak saudara, sejawat kerja, relasi usaha, pimpinan, maupun bawahan, agar kita tidak menjadi bagian dari penularan dan penyebaran virus Covid 19.
Maturnuwun dan mohon maaf
***
Noor Shodiq Askandar
*) Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi timesindonesia.co.id
**) Kopi TIMES atau rubrik opini di TIMES Indonesia terbuka untuk umum. Panjang naskah maksimal 4.000 karakter atau sekitar 600 kata. Sertakan riwayat hidup singkat beserta Foto diri dan nomor telepon yang bisa dihubungi.
**) Naskah dikirim ke alamat e-mail: [email protected]
**) Redaksi berhak tidak menayangkan opini yang dikirim apabila tidak sesuai dengan kaidah dan filosofi TIMES Indonesia.
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Advertisement
| Editor | : Yatimul Ainun |
| Publisher | : Rizal Dani |
