Peristiwa Daerah

Investasi Miliaran Rupiah Berakhir Mangkrak, Pasar Ikan Modern Disorot DPRD Gresik

Minggu, 29 November 2020 - 20:04 | 68.47k
Pasar Ikan Modern yang berada di Kawasan Bunder. (FOTO: Istimewa for TIMES Indonesia)
Pasar Ikan Modern yang berada di Kawasan Bunder. (FOTO: Istimewa for TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, GRESIKDPRD Kabupaten Gresik Jawa Timur menyoroti Pasar Ikan Modern yang hingga kini belum dimaksimalkan, bahkan terkesan mangkrak karena tidak ada aktivitas jual beli ikan.

Proyek yang dananya keseluruhan dari investor senilai Rp 59 miliar dengan model kerja sama Build Operate Transfer (BOT) dari PT Lumbung Putra Kalimantan ini mangrak.

"Iya sementara ini proyek dengan investasi swasta PT Lumbung Putra Kalimantan itu mangkrak," ungkap Anggota Komisi II DPRD Gresik, Faqih Usman, Minggu (29/11/2020).

Faqih menerangkan keberadaan proyek yang menempati lahan milik Pemkab Gresik seluas sekitar 4 hektar di Bunder itu, dibangun era kepemimpinan Sambari Halim Radianto dan Moh Qosim.

Kemudian, Pemkab Gresik bekerja sama sistem BOT dengan PT Lumbung Putra Kalimantan pada tahun 2016 selama kurang lebih 30 tahun. Proyek dimaksudkan untuk menangani hasil ikanbaik dari budidaya tambak maupun tangkapan nelayan. 

"Sehingga, keberadaan Grosir Pasar Ikan Modern bisa menjadi sentra jual beli dan pemasaran ikan masyarakat Gresik. Sebab, selama ini petambak kalau menjual hasil ikan ke daerah lain seperti di Pasar Kali Otek Kabupaten Lamongan," ungkap Sekretaris DPD PAN Gresik ini.

Kemudian, proyek Grosir Pasar Ikan Modern lanjut Faqih pada 17 Maret 2016, diresmikan oleh Bupati Sambari Halim Radianto. Untuk kerjasama pengelolaan Grosir Pasar Ikan Modern Pemkab Gresik menunjuk Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP).

Usai Grosir Pasar Ikan Modern diresmikan, pihak investor kemudian mengebut pembangunan stand untuk berjualan dengan target 186 stan. Seiring dengan itu, pihak investor juga dibebani Pemkab Gresik untuk menyetor Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor retribusi.

Tahap awal pendapatan mulai berlaku pada APBD tahun 2017, ketika management diberikan tugas memberikan suntikan kisaran Rp 100 juta sebulan. 

"Sejumlah masyarakat pun yang membeli stand terpaksa hengkang karena tak ada orang yang datang untuk membeli. Makanya, keberadaanya sementara ini kami nilai mangkrak," ungkap Faqih.

Saat disinggung mengenai kontribusi investor PT Lumbung Putra Kalimantan ke PAD Pemkab Gresik, Faqih mengungkapkan sudah tidak ada. "Sudah Ndak ada PAD dari sana," ungkapnya.

Secara terpisah, Kepala Dinas Perikanan Gresik, Khoirul Anam saat dikonfirmasi via WhatsApp belum memberikan klarifikasi terkait keberadaan Pasar Ikan Modern yang mangkrak sehingga keberadaannya disorot oleh DPRD Gresik. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES