Peristiwa Daerah

UAD Ikut Kembangkan Desa Wisata Sehat Ngoro Oro Gunungkidul

Minggu, 29 November 2020 - 19:52 | 81.70k
Tim UKM Indonesia Bangkit UAD ketika menyerahkan peralatan untuk pengembangan Desa Wisata Sehat di Desa Ngoro Oro, Patuk, Gunungkidul, DIY. (FOTO: UAD for TIMES Indonesia)
Tim UKM Indonesia Bangkit UAD ketika menyerahkan peralatan untuk pengembangan Desa Wisata Sehat di Desa Ngoro Oro, Patuk, Gunungkidul, DIY. (FOTO: UAD for TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, YOGYAKARTA – Universitas Ahmad Dahlan (UAD) ikut berpartisipasi mengembangkan desa wisata di tengah pandemi Covid-19. Diantaranya, pengembangan desa wisata sehat di wilayah Desa Ngoro Oro Kecamatan Patuk Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Selama tiga bulan, tim UKM Indonesia Bangkit UAD yaitu Oktober hingga Desember 2020 ini ikut menciptakan inovasi-inovasi untuk mendukung sektor pariwisata di wilayah tersebut. Antara lain, pembentukan dan pengembangan sentra UKM “UKM Bangkit”, pembuatan dan pengembangan teknologi informasi, sistem informasi dan media komunikasi untuk mendukung UKM Bangkit dan sektor pariwisata seperti sistem informasi reservasi desa wisata, sistem informasi portal desa wisata, sistem informasi pengelolaan keuangan organisasi.

UKM-Indonesia-Bangkit-UAD-2.jpg

Selain itu, ada pula inovasi pembelajaran di lingkungan luar dalam bentuk wahana-wahana outbond sebagai paket wisata dan daya tarik wisata termasuk permainan-permainan tradisional.

Para dosen yang terlibat dalam pogram yang didanai Kemenristek/BRIN yaitu Dr. Surahma Asti Mulasari, M.Kes; Dr. Fatwa Tentama, M.Si; Herman Yuliansyah S.T., M.Eng; Lu'lu' Nafiati, S.E., M.Sc; Sulistyawati, M.PH; dan Tri Wahyuni Sukesi, M.PH.

“Program ini merupakan kolaborasi dari disiplin ilmu kesehatan masyarakat, teknik informatika, psikologi dan ekonomi sehingga inovasi-inovasi yang diterapkan dapat saling melengkapi dan maksimal penerapannya,” kata Ketua Tim UKM Indonesia Bangkit UAD, Surahma Asti Mulasari dalam siaran pers kepada TIMES Indonesia, Minggu (29/11/2020).

Untuk menyukseskan program ini, tim UAD melibatkan beberapa pihak seperti Dinas Pariwisata Gunungkidul, Kecamatan Patuk Gunungkidul, Desa Ngoro Oro dan LPPM UAD.

UKM-Indonesia-Bangkit-UAD-3.jpg

Tim ini juga telah menyerahkan berbagai peralatan pendukung program UKM Indonesia Bangkit yaitu peralatan adminitrasi kantor, peralatan multi media untuk membuat konten sosial media, peralatan diversifikasi makanan lokal, peralatan pendukung pemasaran digital, dan peralatan outbond serta wahana outbond.

“Program-program UKM Indonesia Bangkit lainnya yang telah selesai dilakukan adalah koordinasi dan sosialisasi program, pelatihan keuangan penggiat wisata, FGD pembentukan UKM Bangkit, pelatihan keuangan bagi pengurus UKM Bangkit. Juga koordinasi pembentukan wahana wisata outbound, penentuan lokasi-lokasi pengembangan potensi wisata di Desa Ngoro-oro dan pelatihan diversifikasi makanan produk lokal,” papar Surahma.

Selain itu, ada beberapa program yang harus diselesaikan dalam satu setengah bulan kedepan. Diantaranya, pelatihan pembuatan konten sosmed, pelatihan keuangan, pembuatan wahana outbound, pelatihan pencegahan Covid19 kepada masyarakat, TOT outbound, dan pembentukan pengurus kelompok sadar wisata Desa Ngoro Oro, Patuk, Gunungkidul.

“Termasuk pelatihan penerapan pencegahan Covid-19 dalam pengelolaan wisata,” terang Fatwa Tentama, anggota tim UKM Indonesia Bangkit UAD. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Sofyan Saqi Futaki

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES