Dinkes Kota Bontang Sebut Belum Ada Kasus Orang Terpapar Flu Burung
TIMESINDONESIA, BONTANG – Kasus flu burung menyerang Kota Taman sejak akhir Oktober lalu. Hingga kini Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bontang belum mendapatkan laporan kasus orang terpapar penyakit ini. Kepala Dinkes Kota Bontang dr Bahauddin mengatakan kasus yang terjadi masa menyasar pada unggas.
“Kasus yang ada masih sebatas menyerang unggasnya saja,” kata dr Bahauddin, Minggu (29/11/2020).
Menurutnya, masyarakat tidak perlu khawatir. Akan tetapi bila terdapat unggas yang mati mendadak supaya emnghubungi petugas pusat kesehatan hewan (Puskeswan). Ia juga mengimbau untuk tidak mengubur bangkai hewan dengan tangan kosong.
“Harus dilengkapi alat pelindung diri seperti sepatu, masker, dan sarung tangan. Karena virus ini bisa berpindah ke manusia,” ucapnya.
Sementara data dari Dinas Ketahanan Pangan, Perikanan, dan Pertanian (DKP3) sebanyak 382 ekor unggas terpapar avian influenza. Kasi Pelayanan Kesehatan Hewan DKP3 Bontang drh Riyono mengatakan, kasus flu burung menyasar tiga kelurahan Meliputi Bontang Baru, Loktuan, dan Gunung Elai.
Kasus terbanyak menyerang Kelurahan Bontang Baru yakni 269 ekor ayam kampung dan 69 angsa mati. Disusul Gunung Elai 35 ekor ayam kampung. Serta Loktuan 6 ayam kampung dan tiga angsa.
“Pekan ini (lalu) tidak ada laporan yang masuk dari warga,” katanya.
Meski demikian, DKP3 tetap melakukan koordinasi dengan pihak kelurahan, Dinas Kesehatan, Puskesmas, dan Karantina Hewan. Supaya peternak melakukan disinfeksi kandang secara mandiri. Bahan pun disediakan oleh Puskeswan. Petugas masih melakukan investigasi dalam jangka tujuh hari ke depan. Memastikan apakah ada penambahan kematian unggas karena flu burung pasca pengendalian berlangsung. (*)
**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.
Advertisement
Editor | : Deasy Mayasari |
Publisher | : Sholihin Nur |