Semangat Hari Guru Nasional
Sabtu, 28 November 2020 - 16:00 | 16.27k
TIMESINDONESIA, MALANG – Hari guru ini adalah sebuah moment yang sangat berharga untuk mengenang, mengingat segala hal bentuk perjuangan seorang guru dimanapun ia berada, tidak memandang mereka yang lengkap dengan fasilitas ataupun mereka yang bahkan minim fasilitas. Mendidik anak bangsa adalah hakikat dari pengabdian yang seutuhnya, pendidikan menjadi nawacita dari sebuah keberhasilan suatu bangsa dan semua itu tidak lepas dari peran seorang guru yang tanpa lelah mengajar, membimbing, melatih, mengarahkan dan mendidikan anak-anak bangsa sebagai penerus perjuangan bangsa ini.
Di hari guru ini, marilah kita mengingat kembali tugas pokok dan fungsi seorang guru yaitu sebagai tenaga profesional sebagaimana yang tertuang dalam undang-undang pasal 2 ayat 1 yang berfungsi untuk meningkatkan martbat dan peran guru sebagai agen pembelajaran yang berfungsi untuk meningkatkatkan mutu pendidiikan Nasional.
INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id
Tupoksi tersebut tidak akan lekang oleh perkembangan dan kemajuan zaman. Pendidikan sebagai ruh dari sebuah jasad yaitu negara kita Indonesia tidak bisa ditinggalkan, sehingga melalui peringatan Hari Guru Nasional ini disamping untuk membangkitkan semangat para pendidik di Indonesia terlebih mereka yang saat ini berjuang di daerah-daerah pedalaman untuk mewujudkan pemerataan pendidikan walaupun jauh dari fasilitas ataupun sarpras yang memadai.
Saat ini dalam berbagai kegiatan sosial dan peningkatan sumber daya manusia banyak digaungkan oleh kaum milenial dengan jargon Indonesia Emas tahun 2045. Hal itu memang sangat baik dan memang perlu memiliki tujuan yang jelas, jangan hanya sebagai program musiman yang hanya sebatas motivasi, akan tetapi itu harus menjadi program penopang jangka panjang terhadap berjalannya pendidikan pada daerah pedalaman dan tertinggal sehingga itu dapat menjadi indikator terhadap keberhasilan Indonesia Emas tahun 2045, bukan hal yang mustahil selama ada komitmen yang tinggi untuk memajukan pendidikan Nasional. Dalam hal ini tidak hanya jumlah guru yang sanggup menyelami pendidikan di pedalaman, namun peran pemerintah sangat di butuhkan untuk menjamin pendidikan di pedalaman melalui berbagai pendekatan yang efektif.
Kita ketahui, mendekati satu tahun musibah pandemi covid 19 melanda negara kita, proses pembelajaran sempat terhambat beberapa waktu, namun hal itu terus diupayakan agar pembelajaran tetap berlangsung, sehingga lahirlah istilah PJJ atau pembelajaran jauh jauh dengan bermodalkan HP dan Internet.
Bagi sebagian yang tinggal di daerah perkotaan yang umunya terjangkau oleh sinyal internet akan lebih mudah melakukan PJJ, namun bagimana dengan anak-anak yang berada di daerah pedalaman, lika-liku perjalanan seorang guru memfasilitasi belajar mereka bahkan ada yang tidak melakukan pembelajaran samasekali karena terkendala medan yang tidak memungkinkan, namun berbekal keteguhan yang menjadika persoalan itu bukan menjadi alasan. Hal tersebut adalah bentuk semangat serta kepedulian untuk melahirkan anak-anak bangsa yang berkualitas meskipun harus berjibaku untuk bersaing.
Pada hari guru ini, melalui tulisan ini saya memberikan apresiasi besar bagi para guru seluruh Indonesia yang telah mengabdikan hidupnya untuk memberikan secercah cahaya bagi kehidupan anak-anak bangsa. Mengajar, melatih, mendidik, serta mengarakan mereka pada kehidupan yang layak, terpenuhi kehidupan sosial serta spiritualnya. ***
INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id
*)Penulis: M. Agus Isnaini, Mahasiswa Fakultas Agama Islam (FAI) Prodi Pendidikan Agama Islam Semester 8, Universitas Islam Malang (UNISMA).
*)Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggungjawab penulis, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi timesindonesia.co.id
Unisma Malang Universitas Islam Malang
Publisher | : Rochmat Shobirin |