Guru Dan Maju Mundurnya Sebuah Peradaban
Sabtu, 28 November 2020 - 12:00 | 26.84kTIMESINDONESIA, MALANG – Pendidikan Adalah Senjata Yang Paling Ampuh Yang Bisa Anda Pergunakan Untuk Mengubah Dunia (Nelson Mandela)
Dari sekian banyaknya faktor yang mempengaruhi kemajuan dan kemunduran peradaban sebuah bangsa, maka bertepatan dengan momentum peringatan hari guru Nasional kali ini, kami lebih terfokus menyorot peran pendidikan dalam memajukan peradaban sebuah bangsa. Peran pendidikan dalam memajukan sebuah peradaban sangatlah penting, hal ini didasarkan dari beberapa alasan yang sangat rasional. ALasan pertama adalah alasan yang di tinjau dari Perspektif Alqur’an
“ Allah will raise those who have believed among you and those who were given knowledge, by degrees. And Allah is Acquainted with what you do”(QS Almujadalah:11)
INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id
Dalam perspektif Al Quran , kaum intlektual dan orang yang memiliki pendidikan yang tinggi memiliki derajat tersendiri di sisi Allah SWT dari pada orang yang tidak berilmu atau tidak terlalu peduli dengan pendidikannya.
Sebuah bangsa yang memiliki sejumlah generasi terdidik dan kaum intlektual yang cukup, berkesempatan membangun peradaban yang lebih maju daripada bangsa yang tidak terlalu menaruh perhatian terhadap pendidikan bangsanya. Hal ini dibuktikan dalam catatan sejarah akhir perang dunia ke-2 , tepatnya pada akhir tahun 1945, pada saat lumpuhnya Bangsa Jepang dari berbagai sektor, pasca di jatuhkannya Bom Atom di Kota Nagasaki dan Hirosima.
Jepang luluh lantak, infrastruktur hancur lebur, sektor kesehatan, pendidikan, dan perekonoimian rusak berantakan. Pasca peristiwa itu, Kaisar Negara Jepang Hirohito mengumpulkan semua Jendral yang tersisa dan menanyakan kepada para jendralnya, berapa jumlah guru yang masih di miliki bangsa jepang pasca peristiwa meledaknya Bom Maha dahsyat itu. Jendral Hirohito dalam catatatan sejarah bangsa jepang ini tidak menanyakan berapa jumlah pasukan yang tersisa, berapa pembisnis yang masih hidup, berapa infrastruktur negara yang rusak.
Setelah itu, sang kaisar menyampaikan alasan kenapa dia menayakan hal itu, saat ini kita telah kalah perang dari musuh, negara kita luluh lantah akibat dijatuhkannya Bom di Nagasaki dan Hiroshima , hal itu terjadi karena kita tidak belajar , kita memiliki persenjataan perang dan strategi perang yang baik, akan tetapi kita tidak belajar bagaimana cara membuat Bom seperti mereka.
Kalau kita tidak belajar maka bagaimana mungkin kita bisa mengejar kemajuan mereka. Oleh karena itu, kumpulkan semua guru yang tersisa seantero plosok kerajaan ini, karena mulai saat ini, kepada para guru maju dan mundurnya kekasiaran Jepang bertumpu, bukan hanya pada kekuatan pasukan tentara perang.
Berdasarkan cerita singkat tersebut, maka wajarlah saat ini Bangsa Jepang menjadi bangsa yang maju dalam berbagai sektor. Hal ini terjadi salah satunya karena bangsa jepang memposisikan pendidikan dalam hal ini para guru sebagai salah satu elemen yang utama dalam menciptakan peradaban yang maju di masa mendatang.
Dalam rangka menciptakan kesejahtraan, kemakmuran, dan perdamaian di tengah-tengah kehidupan penduduk dunia ini, maka Perserikatan Bangsa Bangsa (PPB) mencetuskan sebuah agenda pembangunan menuju tahun 2030, yaitu program yang disebut dengan Sistem Pembangunan Berkelanjutan Global (Sustainable Development Goals/SDGs).
Dalam agenda pembangunan yang di cetuskan pada tahun 2015 ini, ada 17 agenda pembangunan yang akan dilakukan secara berkelanjutan, bersifat global , dan Pendidikan atau Quality of Education menempati posisi nomer empat dari 17 bidang fokus pembangunan berkelanjutan gobal yang dialakukan oleh PPB, dengan bahasa lain, penduduk dunia menempatkan perhatian pembangunan kualitas pendidikan pada posisi nomer empat setelah pengentasan kemiskinan, tanpa kelaparan, kesehatan dan kehidupan yang sejahtera, dan yang ke empat adalah pendidikan yang berkualitas.
INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id
Dari 17 agenda yang telah di tetapkan , pendidikan menempati posisi ke empat dalam fokus pembangunan peradaban kehidpuan dunia yang sejahtera, makmur, dan damai. Maka dari itu, para guru yang menjadi ujung tombak pelaksanaan pendidkan di Indonesia harus benar-benar diperhatikan oleh pemerintah dewasa ini. Perhatian yang harus diberikan adalah peningkatan kesejahteraan para guru dan peningkatan kualitas kemampuan para guru.
Lebih-lebih, ditengah-tengah masifnya penyebaran virus Corona dan menyambut generasi emas Bangsa Indonesia pada tahun 2045 , dampak COVID-19 bagi pendidikan tidak bisa dipandang sebelah mata , karena pada awalnya mayoritas para penekun dunia pendidikan khususnya para guru dan dosen di buat kewalahan karena terjadinya distrupsi besar-besaran akibat masifnya penyebaran COVID-19.
Ketika Generasi Kihajar Dewantara dan Tokoh Pendidikan Nasional Indonesia lainya berjuang memperjuangkan pendidikan Indeonesia dengan tantangan zamanya, yaitu hambatan para bangsa colonial belanda dan jepang, maka para guru hari ini memiliki tantangan baru dalam dunia pendidikan yaitu bagaimana mempersiapkan era digitalisasi pendidikan bisa berjalan dengan baik dan sukses.
Beberapa bulan terkahir ini, digitalisasi pendidikan menjadi topik yang menyita perhatian berbagai pihak terutama para penekun dunia pendidikan, hal ini dikarenakan dampak signifikan dari masifnya penyebaran COVID-19 di tengah-tengah kehidupan masyrakat,kulture pendidikan berubah, baik sistem pelayanan pendidikan, dan pelaksanaan kegaiatan pembelajaran yang berbasis pada teknologi digital.
Dalam sebuah artikel pendidikan https://pintek.id/blog/digitalisasi-pendidikan telah menjelaskan beberapa sarana yang harus dipersiapakan oleh lembaga sekolah ketika ingin melaksanakan digitalisasi pendidikan ini meliputi, Platform E-learning, School Information system (SIS), Kurikulum berbasis STEAM ( Science, Technology, Engineering, Art, and Mathemathic). Melihat tantangan penerapan digitalisasi pendidikan yang cukup serius karena ketidak merataan infra struktur yang sama di tiap-tiap sekolah yang ada di sejumlah provinsi yang di miliki negara ini.
Maka pemerintah harus memberikan perhatian yang serius terhadap penyediaan infrastruktur digitalisasi pendidikan di sejumlah lembaga pendidikan yang ada di negara ini, kemampuan para tenaga pendidik dalam mengoprasikan perangkat digitalisasi pendidikan ini.
Salam perjuangan Para Insan Pendidikan, Guru, Dan Dosen, selamat Hari Guru, Semoga perjuangan Kita Bersama saat,saat ini, kepada semua guru dimanapun berada diberikan kemudahan untuk menanamkan pondasi-pondasi keilmuan dan pengetahuan demi maju dan terpandangnya peradaban bangsa Indonesia di masa depan
Selamat Hari Guru 25 Nopember 2020 M.
“Seorang Guru Mengandeng Tangan, Membuka pikiran, menyentuh hati, membenuk masa depan (Henry Adams)”
Seorang Guru berpengaruh selamanya, dia tidak pernah tau kapan pengaruhnya berakahir ( Henry Adams)
INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id
*)Penulis: Zobi Mazhabi, Dosen Fakultas Agama Islam (FAI), Universitas Islam Malang (UNISMA).
*)Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggungjawab penulis, tidak menjadi bagian tanggungjawab redaksi timesindonesia.co.id
Unisma Malang Universitas Islam Malang
Publisher | : Rochmat Shobirin |