Pendidikan

Jurusan Sastra Jerman UM Bahas Peningkatan Pembelajaran Bahasa Jerman di Era Pandemi

Minggu, 29 November 2020 - 13:58 | 150.79k
Seminar nasional berjudul “Seminar Peningkatan Pembelajaran Bahasa Jerman Melalui Hasil Penelitian: Ideen Für Das Online Learning”. (Foto: Sastra Jerman UM)
Seminar nasional berjudul “Seminar Peningkatan Pembelajaran Bahasa Jerman Melalui Hasil Penelitian: Ideen Für Das Online Learning”. (Foto: Sastra Jerman UM)

TIMESINDONESIA, MALANGJurusan Sastra Jerman (JSJ) Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang menyelenggarakan kegiatan seminar nasional berjudul “Seminar Peningkatan Pembelajaran Bahasa Jerman Melalui Hasil Penelitian: Ideen Für Das Online Learning” secara online dengan menggunakan aplikasi Zoom.

Dalam masa menghadapi pandemi Covid-19 Jurusan Sastra Jerman tetap mengadakan kegiatan kegiatan akademik seperti biasanya meskipun harus dilaksanakan secara onlinen.

Dalam  sambutannya Dekan Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang oleh Prof. Utami Widiati, M.A., Ph.D. menyampaikan bahwa

“Seminar ini merupakan rintisan untuk memfasilitasi untuk menyebarluaskan hasil penelitian dan pengabdian para dosen berdasarkan kelompok bidang keahlian. Seminar ini nantinya akan dilaksanakan kurang lebih 2 kali selama 1 tahun dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas  pembelajaran bahasa asing, baik diluar maupun di dalam Lembaga, sekaligus untuk menjadi sumber informasi pendidikan”.

Peserta yang berpartisipasi dalam seminar kali ini berjumlah 320 dari berbagai kota di Indonesia. Peserta Seminar ini tidak hannyak diikuti oleh guru dan dosen namun juga di ikuti oleh mahasiswa dan para pemerhati pembelajaran bahasa dan sastra di Indonesia.

Pada seminar kali ini JSJ menyediakan empat narasumber yaitu dua orang dari luar Univrsitas Negeri Malang yang menjadi mitra dalam penelitian dosen JSJ Universtas Negeri Malang dan dua orang dosen dari JSJ Universitas Negeri Malang.

Kedua narasumber dari luar adalah Dr. Nurming Saleh dari Universitas Negeri Makassar dan Dra. Emy Widiarti, M.Pd., sedangkan dari JSJ Universitas Negeri Malang adalah Dr. Primardiana Hermilia Wijayanti, M.Pd yang sekaligus juga menjabat sebagai wakil Dekan 1 Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang dan Dr Dewi Kartika Ardiyani, M.Pd.

Pada sesi pertama, yang bertugas menjadi moerator adalah  ketua Jurusan Sastra Jerman Univesitas Negeri Malang Dr. Edy Hidayat , S.Pd, M.Hum. Pemateri yang pertama yaitu Dr. Nurming Saleh, M.Si. memaparkan modal pembelajaran yang sesuai dengan pembelajaran online, terutama di masa pandemi seperti ini. Dr. Nurming Saleh, M.Si.menjelaskan bahwa Covid 19 merupakan agen perubah di dunia pendidikan dan tatanan kehidupan yaitu pola pikir, perilaku baru, cara kerja baru.

Universitas Negeri Makasar menggunakan model Nurs (Nature,  Unique, Relevant, Situasional)  sebagai model pembelajaran. Model Pembelajaran Nurs adalah suatu pola yang digunakan dalam PBM yang berlandaskan pada teori pembelajaran berbasis konstruktivisme dan humanisme.

Pemateri seminar yang kedua yaitu Dr. Primardiana Hermilia Wijayati, M.Pd. memaparkan materi berjudul Open Educational Resources(OER): Implementasi Materi Deutsch als Fremdsprache (bahasa Jerman sebagai bahasa asing) di dalam Pembelajaran.

Penggunaan materi OER dipilih karena jarang sekali ada yang menggunakannya padahal penggunaan OER sangat bermanfaat sekali dalam pembelajaran. Banyak laman yang menyediakan materi pembelajaran bahasa Jerman yang dapat diakses dengan batasan tertentu bahkan dapat dimodifikasi, direvisi, diadopsi atau diadaptasi pada laman yang memiliki simbol Open Educational Resources (OER).

"Tidak semua materi yang diperlukan tersedia OER, sehingga perlu dikembangkan bank materi DaF OER," kata Wijayati.

Kemudian, penyampaian materi ketiga dimoderatori oleh Lilis Arifah SPd, MPd, merupakan dosen Jurusan Sastra Jerman Universitas Negeri Malang. Narasumber ketiga yaitu Dra. Emy Widiarti, M.Pd dari Widyaiswara Bahasa Jerman PPPPTK Bahasa.

Topik yang disajikan adalah Dampak Diklat Daring "Augfabenorientier Unterricht" Terhadap Kemampuan Guru Bahasa Jerman dalam Pengembangan RPP. Topik penelitian ini merupakan bentuk kerja sama penelitian antara instansi PPPPTK dengan Universitas Negeri Malang.

Pemilihan topik penelitian ini dikarenakan beberapa hal diantaranya  yakni Data neraca pendidikan daerah tahun 2019 menunjukkan bahwa uji kompetensi guru (UKG) yang menguji kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional guru-guru indonesia menunjukkan hasil yang kurang menggembirakan.

Lalu, data yang diperoleh mengindikasikan bahwa kompetensi pedagogik dan profesional yang ditetapkan dalam Permendiknas nomor 16 tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru masih belum terpenuhi. Berdasarkan Professional Judgement hasil pengamatan program PKB (GP, PKB, PKP) diketahui bahwa guru masih menemui kendala dalam mengembangkan RPP 1 lembar.

Di akhir materi Dra. Emy Widiarti M.Pd menyampaikan kendala dan saran dalam pelaksanaan diklat daring untuk guru di Indonesia, diantaranya adalah alokasi waktu yang terbatas terkait dengan sistem anggaran yang berdampak pada tingkat intensitas pendalaman materi.

"Selain itu ditemukan permasalahan belum ada program khusus pendampingan pasca diklat, diklat daring menuntut lebih banyak kemandirian belajar peserta, keterbatasan peserta dalam penguasaan fitur-fitur dalam Learning Management System (LSM)," kata Emy.

Emy menyarankan agar materi yang terkait penilaian perlu disajikan dalam program tersendiri selain materi  tentang pendekatan, metode, teknik, dan model-model pembelajaran.

"Perlu juga dipikirkan adanya program pendampingan pasca diklat yang dapat dilakukan di melalui Musyawarah Guru Mata Pelajaran Sejenis (MGMP) di daerah-daerah dan melalui organisasi profesi guru," lanjutnya.

Emy menambahkan bahwa ke depan sebaiknya pengembangan diklat kombinasi dilakukan dengan tetap mengedepankan keselamatan/ kesehatan.

Narasumber keempat yaitu Dr. Dewi Kartika Ardiyani, S.Pd., M.Pd. dari Jurusan sastra Jerman UM. Topik yang disajikan dalam materi beliau adalah EDDU: Ide Mengajar Bahasa Jerman di Era Digital.

Dewi menjelaskan bahwa media pembelajaran merupakan sarana yang membawa isi (materi), tugas, dan lain sebagainya yang dibutuhkan dalam pembelajaran untuk mendukung perolehan pengetahuan dan keterampilan berbahasa.

Media terdiri dari tiga jenis yaitu media konvensional, media digital dan media multimedia. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, EDDU (Erfolgreich Digital Deutsch Unterrichten) dapat digunakan para pengajar Jerman karena EDDU menawarkan ide-ide pembelajaran dengan memanfaatkan media digital yang terdapat dalam kehidupan sehari-hari.

Materi dan ide skenario belajar bahasa Jerman yang ditawarkan adalah pembelajaran bahasa Jerman tingkat  A1-A2 berdasarkan standar berbahasa Eropa (Common European Framework of Reference for Languages) dengan Tema: Hobi dan waktu Luang, Tempat Tinggal, Keluarga, Makanan dan Minuman, Kegiatan di Sekolah, Kesehatan, Mode, Berbelanja, di Kota, Liburan, Musik dan Film, serta Pesta dan Perayaan.

Salah satu contoh penggunaan matri dari EDDU adalah tema Waktu Luang & Hobi (Freizeit und Hobbys) yang dapat digunakan dalam pembelajaran bahasa Jerman di SMA/MA kelas XII. Pembelajaran dapat menggunakan faslitas yang terdapat pada media sosial dan memanfaatkan berbagai media aplikasi online dalam pembelajaran, misal mempresentasikan foto, chatting, menandai foto dengan tagar di sosial media, membuat video klip, dan menggunakan kamus online.

Dewi memaparkan bahwa materi yang disajikan di dalam EDDU sesuai dengan materi di dalam silabus Kurikulum 2013 Bahasa Jerman SMA/MA. Media yang digunakan di dalam EDDU mendukung kebutuhan pembelajaran Online saat ini.

"Hasil penelitian menunjukkan bahwa para guru tertarik menggunakan materi EDDU di dalam pembelajaran bahasa Jerman," katanya.

Selain itu dibahas juga tentang permasalahan guru dalam memanfaatkan EDUU, diantaranya adalah Cara mendapatkan materi pembelajaran di internet yang bebas copyright. Diharapkan EDDU memberi bantuan langkah-langkah cara mengajarkannya dan menentukan latihan-latihan yang mendukung tugas yang diberikan.

Di akhir materi Dewi menyampaikan bahwa EDDU sesuai dengan tututan pembelajaran Abad 21 karena pembelajaran menuntut kemampuan pengajar menguasai kompetensi digital sesuai dengan kebutuhan pembelajaran saat ini. 

Kegiatan seminar nasional yang telah dilakukan oleh JSJ Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang diapresiasi oleh para peserta yang telihat dari pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dan respon yang diberikan. Kegiatan serupa akan menjadi agenda rutin agar hasil-hasil penelitian dan pengabdian para dosen dapat dimanfaatkan secara langsung oleh para pengajar bahasa dan sastra di tanah air. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES