Kuliner

Woyoo Coffee Beans And Roastery Pas Dinikmati Malam Hari

Minggu, 29 November 2020 - 04:27 | 110.18k
Kuswoyo seorang kunsultan PLUT Jateng yang juga mahir meracik kopi. (FOTO: Muchlas Hamidi/TIMES Indonesia)
Kuswoyo seorang kunsultan PLUT Jateng yang juga mahir meracik kopi. (FOTO: Muchlas Hamidi/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BANJARNEGARAWoyoo Coffee di Jalan Raya Gumiwang atau barat Pasar Gumiwang Kecamatan Purwonegoro Kabupaten Banjarnegara Jawa Tengah dikenal sebagai tempat tongkrongan anak-anak muda.

Setiap menjelang malam, terlebih weekend tempat ini selalu ramai. Saat TIMES Indonesia mencoba mampir ke tempat ini, Sabtu (28/11/2020) hujan deras mengguyur Gumiwang dan sekitarnya.

Kuswoyo pemilik kedai ini tampak asyik di depan laptopnya. Hampir 30 menit TIMES Indonesia ngobrol dengan Kuswoyo yang juga sebagai konsultan Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) Koperasi dan UMKM Provinsi Jawa Tengah.

Woyoo Coffee berdiri 4 tahun yang silam (2016). Sebenarnya Woyoo Coffee itu salah satu rumah produksi kopi kemasan di Kampung Prapas Gumiwang.

Barista-Kopi-2.jpg

Untuk menuju Woyoo Coffee tidaklah sulit karena berada di jalan utama. Tepatnya 50 meter sebelah barat Masjid Al Falah Gumiwang atau 200 meter dari Pasar Gumiwang. 

Kedai kopi berukuran 40 M2 ini tampak bersih dan kental suasana ethnik, kapasitas memang hanya untuk 25 orang.  Bangunan berlantai dua ini menyajikan tiga produk kopi unggulan yakni torabika, arabika dan exelsa.

Rasa kopi robusta dominan ke pahit pas untuk varian minuman kopi tubruk dan susu. Kemudian arabika, dominan menonjolkan keasamannya. Sedang untuk kopi exelsa memiliki cita rasa buah apel.

Menurutnya, kedai kopi ini salah satu wahan promosi hasil olahan kopi miliknya. "Karena ketika orang membeli kopi, maka yang pertama kali dilakukan oleh konsumen adalah ingin merasakan kopi tersebut," imbuh Woyo.

Disamping itu, untuk berkumpul komunitas kopi sekaligus sebagai edukasi bahwa kopi Banjarnegara memiliki daya saing artinya secara kualitas bisa bersaing dengan kopi-kopi ternama seperti Gayo, Temanggung, Cintamani, dan lain sebagainya.

Kopi Banjarnegara rasanya sangat variatif dan dapat diterima penikmat kopi. Sehingga disaat Covid-19 ini, kedai kopi sebagian besar masih mampu bertahan.  "Omzet kami memang masih kecil. Karena utamanya adalah kopi kemasan," kata Kuswoyo.

Saat ditanya harga, Kuswoyo menyampaikan bahwa harga sangat terjangkau  yakni kisaran Rp 8000 - 15.000/cangkir. Namun untuk jenis Arabika Wine harganya 25 ribu ini untuk segmen khusus.

Kedepan, Kuswoyo yang hobi masak ini, berencana  memperluas kedainya untuk menu kuliner yakni ayam oseng sedap dan ayam gejrot,  nasi ayam dan SOP ayam sebagai pelengkap menu Woyoo Coffee, Gumiwang, Banjarnegara, Jawa Tengah. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Deasy Mayasari
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES