Kesehatan

Mengenal Mitos dan Fakta Imunisasi, ini kata Kepala Dinas Kesehatan Bontang

Kamis, 26 November 2020 - 23:21 | 51.59k
Kepala dinas kesehatan Bontang,dr Bahauddin (Foto: dok Bontang Kota)
Kepala dinas kesehatan Bontang,dr Bahauddin (Foto: dok Bontang Kota)

TIMESINDONESIA, BONTANG – Banyak sekali mitos yang beredar seputar imunisasi, hal ini menimbulkan kekhawatiran di masyarakat. Namun apakah mitos tersebut benar? Kepala Dinas Kesehatan Bontang memberikan penjelasan. 

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Bontang menjelaskan mengenai mitos dan fakta tentang imunisasi adalah hal yang penting agar tidak menimbulkan stigma negatif.

Dijelaskannya, mitos ketika bayi selalu demam setelah imunisasi. Faktanya, demam merupakan salah satu reaksi imun tubuh terhadap antigen yang dimasukkan melalui proses imunisasi.

“Demam ringan, ruam merah, bengkak merah, dan nyeri di tempat suntikan setelah imunisasi adalah reaksi normal dari tubuh, biasanya akan menghilang dalam 2-3 hari. Jika ada Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) yang serius seperti demam tinggi dan kejang, segera bawa anak ke fasyankes,” ujar Kepala Dinkes Bontang, Bahauddin, Kamis (26/11/2020).

Ia menambahkan, mitos kedua adalah ASI bisa menggantikan vaksin.

“Pemberian ASI ekslusif disertai gizi cukup dan berimbang, dan vaksinasi, saling melengkapi untuk membangun kekebalan pada tubuh bayi dan anak,” ungkapnya.

Lebih jauh, Bahauddin mengatakan bahwa imunitasi bisa menyebabkan autisme adalah mitos. 

“Faktanya, vaksin yang digunakan dalam program imunisasi nasional aman dan berkualitas karena lulus uji BPOM dan rekomendasi parah ahli,” ucapnya.

Terakhir, lanjutnya juga merupakan mitos bahwa kandungan vaksin membahayakan kesehatan.

“Semua vaksin yang digunakan dalam program imunisasi nasional aman, karena sudah melalui proses pengujian yang ketat,”

“Antigen merangsang pembentukan kekebalan tubuh terhadap penyakit tertentu, sehingga bila terpapar virus atau kuman penyebab penyakit tidak akan sakit atau hanya sakit ringan," tutupnya. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Irfan Anshori
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES