Pendidikan

625 Tim PKM Se-Indonesia Bersaing Secara Daring di PIMNAS 2020

Kamis, 26 November 2020 - 23:15 | 80.26k
Suasana konfrensi pers PIMNAS 2020 (FOTO : Humas UGM for TIMES Indonesia)
Suasana konfrensi pers PIMNAS 2020 (FOTO : Humas UGM for TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, YOGYAKARTA – Pada tahun ini, UGM ditunjuk sebagai tuan rumah pelaksanaan Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional atau PIMNAS 2020 yang dilangsungkan secara daring dan luring di tengah pandemi Covid-19. Gelaran kegiatan ini resmi dibuka Rabu (25/11/2020). Upacara pembukaan dilakukan di Balairung UGM dan diikuti oleh peserta serta audiens secara daring.

Pada ajang ini sebanyak 625 tim Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) dari 101 perguruan tinggi di Indonesia berkompetisi memperebutkan juara dalam gelaran PIMNAS ke-33 yang berlangsung pada 26-28 November 2020.

Drg. Henri Susanto, M.Kes., Ph.D., selaku Wakil Ketua PIMNAS ke-33 menyampaikan pelaksanaan PIMNAS kali ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya karena dilaksanakan di tengah pandemi Covid-19. Seluruh tim mahasiswa mengikuti kompetisi secara daring. Sementara tim juri melakukan penilaian secara luring di kampus UGM dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.

“Jadi ada 31 kelas presentasi yang penilaiannya bertempat di FEB UGM dan untuk kategori poster di GSP UGM. Sementara untuk tim mahasiswa presentasi secara daring,” katanya dalam keterangan rilis kepada TIMES Indonesia, (Kamis/26/2020)

Sekretaris Juri PIMNAS Prof. Dr. Ir. Nuni Gofar, M.S mengatakan kegiatan PIMNAS tahun ini mengusung tema Menempa Generasi Kreatif dan Mandiri di Masa Pandemi dengan Semangat Kampus Merdeka. Diikuti sebanyak 2.918 mahasiswa yang terbagi dalam 625 tim PKM dari 101 perguruan tinggi negeri dan swasta di berbagai wilayah di Indonesia.

"Sebelum masuk PIMNAS, sebelumnya seluruh peserta harus melewati serangkaian proses seleksi yang dimulai dari seleksi proposal hingga monitoring dan evaluasi," tuturnya

Pada tahun 2020 terdapat sebanyak 57.723 proposal yang masuk dari PKM 5 bidang yaitu PKM Penelitian Eksakta, dan Sosial Humaniora, PKM Kewirausahaan, PKM Pengabdian Masyarakat, PKM Terapan Teknologi, PKM-Karsa Cipta. Dari jumlah tersebut 3.789 proposal berhasil memperoleh dana hibah pelaksanaan program dari Kemdikti dan 545 diantaranya berhasil lolos ke PIMNAS.

Sedangkan dari  PKM Gagasan Tertulis, serta PKM Gagasan Futuristik Konstruktif tercatat sebanyak 7.083 proposl yang masuk dan 436 diantaranya berhasil mendapatkan dana pelaksanaan program. Setelah melalui proses seleksi berikutnya ada 80 proposal yang masuk ke PIMNAS.

“Jadi total ada 625 kelompok yang bersaing di PIMNAS dari PKM 5 bidang dan PKM Gagasan Tertulis, serta PKM Gagasan Futuristik Konstruktif,” ungkapnya

Sementara itu penilaian dilakukan oleh 95 orang juri. Adapun pelaksanaan penilaian dilakukan secara luring oleh 75 juri dan 20 lainnya melakukan penjurian secara daring.

“Nantinya di masing-masing bidang akan memperebutkan medali emas, perak, dan perunggu serta juara favorit dengan total keseluruhan ada 217 medali,” jelasnya

Ketua Pokja Bidang Pendidikan Tinggi Puspresnas Kemdikbud RI, Yas Ahmad Adha mengatakan bahwa terjadi peningkatan jumlah tim PKM yang lolos ke PIMNAS dari tahun ke tahun. Sebelumnya secara berturut di tahun 2018 dan 2019 meloloskan 420 tim PKM dan 480 tim PKM.

Selain itu juga, pada tahun 2020 ini meskipun di tengah pandemi justru jumlah yang lolos PIMNAS naik menjadi 625 tim PKM. “Ini luar biasa dengan keadaan Covid-19 yang hanya di rumah saja, kuliah juga berlangsung online namun kreativitas mahasiswa luar biasa,” terangnya

Hal senada disampaikan oleh Sub Koordinator Penalaran, Kreativitas, Minat dan Bakat Kemahasiswaan, Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Fajar Priyautama. Dalam pelaksanaan PIMNAS tahun ini berhasil meloloskan judul proposal terbanyak dalam beberapa tahun terakhir.

Namun dengan kondisi pandemi saat ini menjadikan penilaian dilakukan secara berbeda dari biasanya. Sebelumnya luaran yang dihasilkan dari PKM berbentuk kegiatan, produk maupun hasil penelitian. Katanya, karena kondisi pandemi luaran diwujudkan dalam bentuk berbeda.

“Misalnya untuk PKM Pengabdian luarannya berupa penyusunan buku pedoman dan PKM Penelitian berupa narrative review,” papar Fajar dalam konferensi pers PIMNAS 2020 di FEB UGM. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Irfan Anshori
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES