Pendidikan

Robot untuk Tangani Pasien Covid-19 Buatan Mahasiswa Untag Surabaya Lolos KRI 2020

Kamis, 26 November 2020 - 22:10 | 39.72k
Tim Untag Surabaya saat menunjukkan Robot Siola, Robot untuk penanganan Covid-19. (Foto: Humas Untag Surabaya)
Tim Untag Surabaya saat menunjukkan Robot Siola, Robot untuk penanganan Covid-19. (Foto: Humas Untag Surabaya)

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Enam Mahasiswa asal Universitas 17 Agustus atau Untag Surabaya berhasil menciptakan sebuah robot yang berfungsi untuk memindahkan pasien Covid-19 tanpa menyentuh pasien. Robot yang diberi nama Siola itu telah lolos ke babak final Kontes Robot Indonesia atau KRI 2020.

Robot tersebut memang dirancang sesuai tema yang diusung dalam KRI 2020 yakni tentang Covid-19. Ketua Tim Siola, Muhammad Choyrul Anam menjelaskan bahwa robot yang telah dibuat dapat beroperasi dengan 3 baterai berdaya 12 volt dan dapat dioperasikan secara nirkabel, stik wireless untuk mengontrol robot.

“Robotnya sendiri kami rancang dengan tinggi 1.25 meter, lebar 65 cm dan panjang 85. Bisa menampung beban manusia maksimal 150 kg. Untuk daya sendiri, menggunakan baterai yang bisa dicas jadi tidak harus beli baterai terus," jelas Anam, Kamis (26/11/2020).

Robot Siola Robot untuk penanganan Covid 19

Tim perancang robot yang terdiri dari Muhammad Choyrul Anam dari Fakultas Teknik dan lima mahasiswa Fakultas Vokasi Nugroho Dwi, Fuad Fuji Santoso, Astra Nico Prastyo, Dedi Wahyu Ashari dan Nazzun Fahmi Haryanto itu menjadi satu dari 25 tim yang lolos dalam kategori Kontes Robot Tematik Indonesia.

“Nggak menyangka juga bisa lolos. Walaupun belum menjadi pemenang, tapi bangga bisa lolos ke nasional.” ungkap Anam.

Selama ini kontestasi KRI selalu dilakukan dengan tatap muka, namun karena pandemi kini harus dilakukan secara daring. Meski demikian mereka tetap semangat dan serius mengikuti kotestasi.

"Sejak bulan Agustus kami mendaftarkan proposal, diumumkan lolos pada 24 Agustus, kami mulai mempersiapkan dan merancang robot," paparnya.

"Awal September sampai minggu pertama November itu kami mulai membuat robot," tambah Anam.

Anam menjelaskan bahwa kontestasi robot itu rutin digelar setiap tahunnya oleh  Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI. Tema KRI setiap tahunnya berbeda, tergantung dari isu yang sedang berkembang. Karena saat ini isu yang lagi naik adalah Covid-19 maka seluruh peserta diminta untuk menciptakan robot berkaitan dengan penanganan Covid-19.

“Finalnya tanggal 20 November kemarin, ada tanya jawab dengan dewan juri. Ditanya seputar konsep desain robot, dimensi, cara kerja robot hingga kekurangan. Bangga, karena kami sudah berusaha sebaik mungkin. Kami ingin terus membanggakan almamater, dan berencana untuk ikut kompetisi robot lainnya lagi dan tahun depan ingin ikut KRI 2021," ujar Mahasiswa Fakultas Teknik Untag Surabaya itu. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Irfan Anshori
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES