Peristiwa Daerah

Pemuda Pancasila, LSM dan Aktivis Mahasiswa Audiensi ke DPRD dan Polresta Banyuwangi

Kamis, 26 November 2020 - 16:15 | 69.88k
Massa gabungan MPC Pemuda Pancasila, tokoh LSM dan Aliansi mahasiswa Banyuwangi, setelah audiensi di Mapolresta Banyuwangi. (Foto : Agung Sedana/TIMES Indonesia)
Massa gabungan MPC Pemuda Pancasila, tokoh LSM dan Aliansi mahasiswa Banyuwangi, setelah audiensi di Mapolresta Banyuwangi. (Foto : Agung Sedana/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Ikrar perang lawan kampanye hitam yang digaungkan MPC Pemuda Pancasila, tokoh Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan Aliansi Mahasiswa Banyuwangi, ternyata bukan gertak sambal belaka. Terbukti, Kamis (26/11/2020), mereka menggelar audiensi ke Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) dan Polresta Banyuwangi.

Audiensi diawali di kantor wakil rakyat. Disitu puluhan massa langsung memekikan sikap anti black campaign dalam Pemilihan Bupati (Pilbup) Banyuwangi 2020.

“Lawan kampanye hitam, lawan kampanye hitam,” teriak massa.

Gabungan ormas Pemuda Pancasila, LSM dan Aliansi Mahasiswa Banyuwangi, ditemui perwakilan Sekretariat DPRD. Usai diskusi, massa menyampaikan pernyataan keras bahwa mereka siap berperang melawan segala bentuk kampanye hitam.

“Kampanye Pilkada Banyuwangi yang berjalan sekarang ini sudah melenceng jauh dari batas norma dan etika. Merambah ke ranah yang tidak ada kaitannya dengan Pilkada maupun dengan pembangunan,” ucap Ketua MPC Pemuda Pancasila Banyuwangi, Zamroni SH.

Tentang adanya permintaan hearing dari Ketua Banyuwangi Coruption Watch (BCW), Masruri, massa menilai hal itu bermuatan politis. Karena kasus yang dipermasalahkan adalah kasus yang sudah sangat lama terjadi. Maka menjadi pertanyaan kenapa baru diajukan sekarang.

“Kasus tersebut merupakan ranah privacy seseorang yang tidak ada kaitannya dengan Pilkada Banyuwangi,” ungkapnya.

Puas menyampaikan aspirasi, rombongan melanjutkan aksi menuju Mapolresta Banyuwangi. Ditemui Wakil Kasat Intelkam Polresta Banyuwangi, Iptu Edi Wahono, SH, mereka meminta kepolisian untuk menyelidiki siapa dalang kampanye hitam yang selama ini menodai marwah demokrasi Pilkada Banyuwangi.

“Jangan sampai kampanye hitam menjadi tradisi demokrasi di Banyuwangi. Untuk itu, siapa pun yang terlibat dalam kampanye hitam, kami minta untuk diproses,” tegas Zamroni.

Sementara itu, Naufal Witartono, selaku perwakilan Aliansi mahasiswa Banyuwangi, meminta Polresta Banyuwangi, untuk lebih aktif dalam menjaga stabilitas keamanan di tengah kontestasi Pilbup Banyuwangi 2020. Dengan begitu diharapkan masyarakat akan lebih tenang dan bisa menentukan pilihan dengan pikiran jernih.

“Kami berharap kemurnia demokrasi bisa terjaga, dan kami berharap Pilkada Banyuwangi, menjadi momentum politik yang menyenangkan serta penuh kedamaian,” kata Presiden Mahasiswa PSDKU Unair Banyuwangi.

Uneg–uneg massa gabungan Pemuda Pancasila, LSM dan Aliansi mahasiswa Banyuwangi, ini disambut baik pihak Polresta Banyuwangi. Sebagai tindak lanjut, petugas akan memperketat keamanan. Termasuk akan menyelidiki akar penyebaran kampanye hitam dalam tahapan Pilbup Banyuwangi. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES