Kilas Balik HUT ke-1260 Kabupaten Malang, Tangkal Pandemi Covid-19 dengan Beragam Program Inovatif
Kamis, 26 November 2020 - 16:12 | 20.42kTIMESINDONESIA, MALANG – Pemkab Malang telah mempersiapkan desa atau kampung tangguh di seluruh Kecamatan yang ada di Kabupaten Malang. Tujuannya adalah untuk mempersiapkan opsi new normal saat pandemi Covid-19.
Apabila pemerintah sudah menetapkan relaksasi, masyarakat Kabupaten Malang sudah terbiasa dan sudah punya protap untuk menyelamatkan diri dari serangan atau penularan Covid-19.
300 Kampung Tangguh
Kabupaten Malang terdiri dari 378 desa dan 12 kelurahan yang tersebar di 33 Kecamatan. Sekarang kampung tangguh sekitar 300 (desa). Nantinya seluruh desa ditargetkan membentuk kampung tangguh.
Jika penerapan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) berakhir dan beralih ke new normal life akan dipastikan jika jajaran Forkopimda (Forum Komunikasi Pimpinan Daerah) Kabupaten Malang, siap mengawal untuk menerapkan sistem new normal tersebut.
Secara kebutuhan setiap desa sudah terpenuhi, gubuk pangan sudah terpenuhi di masing-masing kampung tangguh. Tentunya dengan dibantu oleh semua pihak, termasuk ibu Gubernur dan jajaran Forkopimda Provinsi Jatim dan Kabupaten Malang, serta para relawan.
Selain fokus ke sektor ekonomi, konsep new normal yang disiapkan melalui kampung tangguh juga bertujuan menjaga suasana harmonis serta menekan aksi kriminal yang ada di masing-masing desa.
Caranya dengan gotong royong, nantinya semua warga akan diwajibkan untuk melaksanakan pos kamling.
Apabila ada kejadian yang tidak diinginkan, yakni adanya warga di kampung tangguh yang meninggal karena Covid-19. maka masyarakat diharapkan bisa menerima dan siap melaksanakan pemulasaraan jenazah, yang meninggal karena Covid-19 tersebut.
Akan terus diedukasi, sehingga nanti setelah ada new normal life sudah terdidik dan terbiasa melaksanakan pencegahan diri, penyelamatan diri dan mencegah penularan Covid-19 .
Apabila opsi new normal benar-benar diterapkan di Kabupaten Malang, diharapkan agar masyarakat tetap menerapkan protokol kesehatan. Yakni senantiasa mengenakan masker, rutin cuci tangan, dan menjaga jarak aman.
Launching Pasar Online
Untuk memutus mata rantai Covid-19 di pasar tradisional, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang me-launching aplikasi sistem pasar online bernama Pasar.id, Minggu (20/9/2020) di Pendopo Agung Kabupaten Malang.
Dalam program tersebut Pemkab Malang menggandeng Bank BRI Kantor Cabang Kepanjen dan Bank BRI Kantor Wilayah Jawa Timur 2.
Aplikasi ini memudahkan para konsumen maupun penjual untuk melakukan transaksi jual beli, dengan cukup menggunakan aplikasi yang mudah diakses melalui Handphone atau perangkat yang lain.
Adanya web Pasar.id memudahkan masyarakat untuk melakukan jual beli tanpa harus tatap muka, dalam upaya meminimalisir penyebaran Covid-19.
Diharapkan dengan adanya website Pasar.id yang baru saja di-launching bersama perwakilan dari Bank BRI, dapat memberikan semangat baru kepada para pelaku pasar.
Program ini memberi semangat kepada pelaku pasar dan juga kepada konsumen agar lebih mudah belanja dan ketersediaan modal dari Bank BRI melalui tiga skema, Banpres, supermi, supermikro dan KUR dengan bunga yang sangat ringan.
Pasar berbasis online akan terus dikembangkan hingga menyeluruh kepada seluruh pedagang yang ada di Kabupaten Malang.
Target tahun 2021 seluruh pedagang sudah menggunakan aplikasi Pasar.id . Sementara yang sudah terdaftar sekitar 300 pedagang.
Dari perkiraan sekitar 300 pedagang yang telah tergabung dalam website Pasar.id, jumlah tersebut tersebar di beberapa pasar yang ada di Kabupaten Malang.
Tidak hanya pasar tradisional, melainkan seperti pasar komunitas, juga akan dapat tergabung dalam aplikasi pasar.id ini.
Sementara masih 12 pasar, tidak menutup kemungkinan akan bertambah lagi. Diharapkan seluruh pasar di Kabupaten Malang dapat terintegrasi dengan Pasar.id.
Dari selain 12 pasar yang sudah tergabung dalam aplikasi tersebut, pihak pasar dengan cukup mudah untuk mendaftarkan pasar dan para pedagang dalam aplikasi tersebut.
Dengan cara menunjuk koordinator di setiap pasar kemudian melakukan pendataan dan berkomunikasi dengan petugas BRI di setiap desa satu orang.
Koordinator membuat rekening ke BRI. Cukup datang ke kantor atau petugas BRI yang ada di setiap desa, nanti dibuatkan akun pasar itu di Pasar.id.
Dalam mencegah persebaran Covid-19, maka sistem pembayarannya pun dilakukan dengan metode uang elektronik.
Melalui kartu ATM BRI dan kartu bank lain juga bisa. Tinggal pesan dan siap antar. Nanti petugas pengantar membawa EDC kartu BRI untuk pembayaran non tunai atau juga bisa dengan transfer.
Mobil PCR Rp 2 M
Pemkab Malang kini memiliki mesin polymerase chain reaction atau PCR. Mesin ini berguna untuk tes swab terhadap masyarakat agar diketahui positif atau negatif Coronavirus disease 2019 alias Covid-19.
Pembelian mesin tersebut menelan anggaran sebesar Rp 2 miliar diambil dari biaya tak terduga atau BTT penanganan Covid-19 Kabupaten Malang.
Mobil mesin PCR didatangkan berkat kerjasama dengan Rumah Sakit Umum Daerah atau RSUD Dr Iskak Tulungagung.
Saat ini, mesin PCR itu sudah ada di RSUD Kanjuruhan Kepanjen. Seluruh Puskesmas diinstruksikan agar langsung tes swab jika ada pasien yang menunjukan hasil reaktif ke RSUD Kanjuruhan. Supaya tahu langsung hasilnya.
Jika sebelumnya untuk mengetahui seseorang positif atau negatif terjangkit Covid-19 membutuhkan waktu kurang lebih 14 hari. Adanya mesin ini bisa memangkas waktu tunggu keluarnya hasil tes swab lebih cepat.
Kalau di Surabaya itu sampai 14 hari baru diketahui hasil tes swab. Tapi dengan adanya mesin PCR ini cuma dalam hitungan jam. Contohnya jam 9 serahkan sample, jam 2 dini hari besoknya sudah muncul.
Surat Edaran PROKES
Guna menekan penyebaran Covid-19 Pemkab Malang membuat surat edaran.
Prokes yang harus ditegakkan guna menekan penularan covid-19 ini meliputi pemakaian masker, physical distancing, menjaga kebersihan dan rajin cuci tangan.
Pencegahan Covid-19 paling efektif adalah pemakaian masker, jaga jarak, dan cuci tangan.
Pemkab memberi atensi khusus perihal penerapan physical distancing atau yang sering disebut dengan istilah jaga jarak.
Alasan lebih ditekankannya physical distancing tersebut, lantaran dianggap sangat penting dalam mencegah penularan saat pandemi Covid-19. Sebab, jika seseorang mengenakan masker namun tetap bersentuhan maka tetap rentan tertular Covid-19. Warga dituntut rajin mencuci tangan dan menghindari beragam tindakan yang dapat menimbulkan kontak secara langsung.(*)
Hari Jadi Kabupaten Malang kabupaten malang Kabupaten Malang pandemi Covid 19 HUT ke 1260 Kabupaten Malang malang
Publisher | : Lucky Setyo Hendrawan |