Peristiwa Daerah

Bupati Sanusi Jadikan Pertanian Basis Unggulan Perekonomian Kabupaten Malang

Kamis, 26 November 2020 - 16:00 | 50.20k
Bupati Malang HM Sanusi saat berfoto di kebun Alpukat Pameling. (FOTO: Pemkab Malang)
Bupati Malang HM Sanusi saat berfoto di kebun Alpukat Pameling. (FOTO: Pemkab Malang)

TIMESINDONESIA, MALANG – Inovasi di Kabupaten Malang terus bangkit, inovasi demi inovasi terus diciptakan meski di tengah pandemi Covid-19, diantaranya bidang pertanian sebagai basisnya perekonomian.

Itulah yang kemudian membuat Kementrian Pertanian memberikan perhatian dan memberikan penghargaan kepada Bupati Malang, HM Sanusi yang dinilai serius mengembangkan bidang hortikultura. Penghargaan Nasional yang diserahkan langsung oleh Menteri Pertanian, Dr. Syahrul Yasin Limpo di Jakarta itu tentang pengembangan Kawasan Hortikultura Terbaik tahun 2020. Penghargaan yang ia terima dari Menteri Pertanian untuk Pemerintah Kabupaten Malang itu, diakui Sanusi sebagai penghargaan kepada petani Kabupaten Malang.

Ini juga menjadi torehan jejak bahwa Sanusi juga berprinsip pertanian masih menjadi unggulan basis perekonomian masyarakat. Sejak awal menjabat mengantikan Rendra Kresna, Sanusi  selalu menyuntikan dorongan kepada para petani untuk terus memajukan pertaniannya dalam menuju kesejahteraan.

Pemerintah Kabupaten Malang oleh Pemerintah Pusat dinilai sukses melakukan pengembangan Kawasan Hortikultura buah buahan di Kabupaten Malang. Terutama pengembangan yang selama ini dilaksanakan Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Malang yakni buah Alpukat varietas Pameling di Kecamatan Singosari dan Lawang.

Hari-Jadi-Kabupaten-Malang.jpg

Rata-rata produktivitas buah unggulan di Kabupaten Malang dalam  tiga tahun terakhir masih mampu ke angka diatas rata-rata produksi nasional.

Hasil produksi pertanian yang dikembangkan di urutan terbaik antara lain alpukat varietas Pameling ini mampu mencapai 14,77 Ton/Hektar, Jeruk : 81,04 Ton/Hektar, dan Apel : 155,91 Ton/Hektar.

Pengembangan jeruk dan alpukat bahkan semakin meluas dan mendapat dukungan dari Pemerintah Pusat maupun Pemkab Malang hingga juga berkembang agrowisata buah-buahan dan sampai saat ini dijadikan sebagai ikon Kabupaten Malang.

Khusus untuk alpukat jenis Pameling telah dikembangkan di atas lahan seluas 115 hektar di wilayah Kecamatan Singosari dan Lawang.

Bisnis pertanian sendiri, menurutnya masih tetap menjanjikan di tengah pandemi Covid-19. Komoditas-komoditas pertanian itu dianggap masih mampu memakmurkan masyarakat dewasa ini.

Dalam berbagai kesempatan, saat bertatap muka dengan siapa saja, Sanusi juga selalu mendorong para petani agar lebih meningkatkan produktivitasnya.  Ia selalu menyesuaikan target-target Pemerintah Pusat dalam kebijakan-kebijakannya. Misalnya Kementerian Pertanian yang akan terus menggenjot produksi tanaman hortikultura untuk menjaga tren pertumbuhan positif sektor pertanian.

Sanusi melalui berbagai upaya antara lain juga telah mencoba mengintegrasikan sektor pertanian ini dengan pembangunan lainnya seperti perkebunan, peternakan, dan perikanan dalam keinginannya mensejahterakan masyarakatnya.

Dengan upaya itulah, Sanusi berharap, pertanian akan mampu menjadi basis perekonomian masyarakat Kabupaten Malang dan memberikan dampak positif terhadap sektor lainnya, misalnya sektor industri pengolahan, perdagangan dan pariwisata.

Apalagi Menteri Pertanian menilai bisnis pertanian masih tetap menjanjikan di tengah pandemi Covid-19. Komoditas-komoditas pertanian dianggap masih mampu memakmurkan masyarakat saat ini.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat deflasi Indonesia berada di 0,05 persen pada Agustus lalu, dan yang meningkat pertumbuhannya hanya pertanian yang mencapai 16,4 persen.

''Penghargaan itu karena kebersamaan para petani yang bersungguh-sungguh dalam bekerja mengelola hortikultura sehingga melahirkan karya dan pekerjaan yang membanggakan.  Saya berharap semua petani bisa berinovasi seperti para petani alpukat pameling yang ada di Lawang dan Singosari itu," kata Bupati Malang Sanusi. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES