Indonesia Positif

Idap Kanker Payudara, Ibu di Lumajang Jalani Pengobatan Gratis Berkat JKN-KIS

Rabu, 25 November 2020 - 19:58 | 31.74k
Muntik, peserta Program JKN-KIS segmen PBI yang menjalani operasi kanker payudara secara gratis. (Foto: Anggun LS/AJP)
Muntik, peserta Program JKN-KIS segmen PBI yang menjalani operasi kanker payudara secara gratis. (Foto: Anggun LS/AJP)

TIMESINDONESIA, LUMAJANG – Muntik (40) berlega hati mendapat penjaminan penuh dari Program JKN-KIS (Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat) BPJS Kesehatan untuk menjalani operasi pengangkatan kanker payudara.

Tak pernah menyangka sebelumnya, Muntik harus menjalani operasi pengangkatan total dan menjalani kemoterapi.

Semua ini berawal ketika pada April 2020 lalu Muntik merasakan ada benjolan yang tak wajar di salah satu bagian tubuhnya.

“Tidak sengaja, waktu diraba ternyata ada benjolan yang tidak seperti biasa cukup besar. Akhirnya saya memeriksakan diri ke Puskesmas terdekat. Dokter bilang kemungkinan fam atau tumor jinak. Tetapi dokter menyarankan untuk dilakukan pemeriksaan lanjutan ke rumah sakit," ujar Muntik, Rabu (25/11/2020).

Ada perasaan takut dan ragu untuk menerima kenyataan jika akhirnya nanti hasil pemeriksaan lanjutan justru memberikan hasil yang lebih buruk.

Namun, perasaan khawatir membawanya bertekad untuk mengikuti rekomendasi dokter melakukan pemeriksaan lanjutan dengan berbekal surat rujukan yang diberikan Puskesmas.

“Ketika di rumah sakit, dilakukan tes laboratorium dan hasil sudah keluar dokter mengatakan saya mengidap kanker payudara. Harus dilakukan tindakan pengangkatan total sebelum terlambat. Namanya perasaan memang tidak bisa bohong, benar saja hasil tes ternyata menyatakan saya menderita kanker,” ungkap ibu dua orang anak ini.

Tak membutuhkan waktu lama, keesokan harinya dokter dan tim medis RS Bhayangkara Lumajang melakukan pengangkatan kanker yang bersarang di tubuh Muntik.

Usai dioperasi, Muntik menjalani rawat inap kurang lebih hampir 1 minggu sampai kondisi tubuhnya membaik.

Tak sampai di situ, dia tetap harus berjuang dengan menjalani kemoterapi dua minggu sekali. Sampai dengan saat ini sudah hampir 10 kali kemoterapi yang sudah dijalaninya.

Semua proses pengobatan itu diakui Muntik tanpa biaya.

Muntik adalah salah satu peserta JKN-KIS yang dibiayai oleh pemerintah pusat atau biasa disebut peserta PBI-JK.

Bantuan berupa asuransi kesehatan dari Pemerintah ini didapat 2 bulan sebelum ia didiagnosa kanker payudara.

“Sudah digariskan sama Allah, dapat kartu BPJS sebelum saya tahu kalau menderita kanker. Ini pentingnya punya BPJS. Sakit itu bisa datang kapan saja. Kalau orang mampu mungkin tidak bingung, kalau saya pasti sudah tidak sanggup membiayai pengobatan ini kalau tidak pakai BPJS. Suami saya petani, dan saya dulu bekerja sebagai tukang masak di warung. Sejak sakit saya berhenti," ujarnya.

Muntik menyampaikan ungkapan terima kasihnya karena meski iurannya dibiayai pemerintah.

Namun ia menyadari ada uluran tangan iuran peserta lain yang turut membantu biaya pengobatannya.

Muntik berharap makin banyak masyarakat yang menyadari petingnya memiliki jaminan kesehatan JKN-KIS.

Baginya selain untuk melindungi diri sendiri, iuran yang dibayarkan juga bermanfaat juga untuk membantu biaya pengobatan peserta yang membutuhkan.

“Banyak yang mengandalkan Program JKN-KIS untuk berobat. Harapan saya program ini tetap berlanjut dan terus memberikan kemudahan pelayanan berobat bagi yang membutuhkan,” tutup Muntik. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Publisher : Rochmat Shobirin

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES