Peristiwa Nasional

Meski Diserang Secara Fisik, Novel Baswedan Tetap Jadi Kesatria Berantas Korupsi

Kamis, 26 November 2020 - 07:22 | 34.12k
Penyidik Senior KPK, Novel Baswedan, yang bola matanya rusak parah karena kasus penyiraman air keras. (FOTO: ANTARA/Yulius Satria Wijaya)
Penyidik Senior KPK, Novel Baswedan, yang bola matanya rusak parah karena kasus penyiraman air keras. (FOTO: ANTARA/Yulius Satria Wijaya)

TIMESINDONESIA, JAKARTANovel Baswedan kembali menjadi sorotan publik. Itu setelah dirinya menjadi salah satu ketua tim KPK RI yang membekuk Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo pada Rabu (25/11/2020) kemarin.

Publik menilai ia adalah sosok kesatria yang konsisten dalam memberantas kasus korupsi. Dan tak pernah mundur meski telah mendapat teror dan ancaman secara fisik. Diketahui, Novel Baswedan sebelumnya menjadi korban penyiraman air keras hingga menyebabkan kerusakan parah pada bola matanya.

Itu diduga setelah dirinya ikut serta mengusut sejumlah kasus besar. Kasus tersebut antara lain yakni kasus korupsi kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP), kasus mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, Akil Mochtar; kasus Mantan Sekretaris Jenderal MA, Nurhadi, kasus korupsi mantan Bupati Buol, Amran Batalipu dan kasus korupsi Wisma Atlet.

"Kawan-kawan yang berjuang untuk memberantas korupsi untuk tetap berani dan konsisten, karena orang-orang yang terlibat dalam perilaku korupsi, koruptor dan kawan-kawannya, mereka berharap kita semua takut dengan kejadian (penyiraman air keras) ini," kata Novel Baswedan beberapa waktu lalu.

Sementara itu, mantan Komisioner KPK, Bambang Widjojanto mengatakan, dirinya sangat mengapresiasi kinerja Novel Baswedan karena tetap berani dan tanpa takut saat ikut dalam penangkapan Menteri Edhy tersebut. "Bravo Mas Novel," ujar Bambang.

Mantan Jubir KPK RI, Febri Diansyah juga turut memberikan ucapan selamat soal penangkapan Menteri KP, Edhy Prabowo, tersebut. Menurutnya, ini adalah kerja luar biasa. "Kerja luar biasa. Hormat pada tim yang bisa melakukan dalam kondisi saat ini," tulis Febry di Twitternya.

Seperti yang diketahui, KPK RI telah menetapkan Menteri Edhy Prabowo sebagai tersangka dalam kasus suap izin ekspor benih lobster. Menteri Edhy dibekuk bersama istrinya serta sejumlah pejabat di Bandara Soekarno-Hatta pada Rabu diri hari.

Novel Baswedan pun mendapatkan apresiasi dari berbagai pihak karena telah menjadi ketua Tim KPK RI dalam penangkapan Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo tersebut. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Wahyu Nurdiyanto
Publisher : Lucky Setyo Hendrawan

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES