Pendidikan

Pemprov Jatim Matangkan Teknis Jelang Belajar Tatap Muka Januari 2021

Selasa, 24 November 2020 - 22:36 | 37.43k
Ilustrasi sekolah tatap muka saat pandemi. (Foto : Lely Yuana/TIMES Indonesia)
Ilustrasi sekolah tatap muka saat pandemi. (Foto : Lely Yuana/TIMES Indonesia)

TIMESINDONESIA, SURABAYAPemprov Jatim tengah mematangkan teknis detail plan jelang belajar tatap muka pada Januari 2021 mendatang.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memastikan apabila sekolah kembali dibuka secara menyeluruh harus ada persiapan teknis yang mampu menjamin keamanan bagi para siswa dan guru.

Khofifah ingin agar pembelajaran di  sekolah di tengah pandemi tetap aman bagi siswa maupun guru. Serta, kegiatan belajar mengajar bisa dimaksimalkan.

Penyiapan ini selaras dengan pernyataan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nadiem Makarim. Menteri Nadiem menyebut bahwa pembelajaran tatap muka sudah mulai diizinkan mulai Januari 2021 mendatang.

"Saya berharap persiapan untuk bisa melakukan proses belajar yang lebih massif, sedang kita maksimalkan," ujar Khofifah, Selasa (24/11/2020).

Ia melanjutkan Mendikbud telah memberikan gambaran awal pada 2021 nanti saat belajar tatap muka sudah dimulai.

Oleh karena itu, Pemprov Jatim mematangkan teknis seperti memastikan luasan ruang belajar, tempat cuci tangan yang cukup sesuai kapasitas, durasi proses belajar, teknis pengawalan protokol kesehatan di semua lini dan sebagainya yang harus dipastikan siap menyambut pembelajaran tatap muka tersebut.

"Mengingat kemampuan masing- masing sekolah tidak sama," kata Gubernur Khofifah.

Maka, langkah pertama yang dilakukan adalah mempersiapkan sekolah itu sendiri. Sekolah yang akan digunakan siswa untuk belajar tatap muka harus seluruhnya disemprot desinfektan.

Kemudian kondisi kelas juga diatur agar tempat duduk siswa menerapkan physical distancing dengan jarak minimal 1 meter. Bahkan, jika memungkinkan bagi sekolah yang memiliki aula bisa digunakan nantinya sebagai ruang kelas sementara.

Tidak boleh ketinggalan, semua komunitas di sekolah wajib bermasker serta standar protokol kesehatan lainnya harus dipatuhi.

Meski begitu, Khofifah menegaskan, jika Januari 2021 nanti sekolah kembali dibuka untuk pembelajaran tatap muka tidak berarti seluruh siswa masuk kelas di saat yang sama.

"Regulasinya akan kita detailkan dengan musyawarah yang melibatkan MKKS dan perwakilan kepala sekolah serta wali murid. Tahap awal mungkin masih harus menerapkan sistem sekolah hybrid dengan porsi yang akan disesuaikan," jelasnya.

Sistem hybrid sendiri adalah dual sistem belajar online dan offline. Artinya, meski ada sebagian siswa yang sudah boleh sekolah tatap muka, sebagian yang lain bisa melakukan sekolah secara daring dari rumah secara bergantian.

"Sekolah tatap muka juga akan dilakukan dengan kondisi jam belajar yang belum full, kantin belum buka, dan jam belajar tanpa istirahat. Pentahapan tetap dilakukan sampai benar- benar zona hijau semua," tegasnya.

Sistem teknis sebelum belajar tatap muka di sekolah dimulai itu kini sedang dimatangkan. Sehingga orang tua juga tidak perlu khawatir karena dalam kelas tidak otomatis langsung dibuat penuh siswa. Melainkan separuh siswa tetap sekolah daring, sampai dilihat seluruh sistem yang diterapkan dalam kurikulum bisa dilaksanakan dengan cara yang komprehensif.

"Jadi untuk Januari 2021 nanti, kita minta semua dihitung, kelas dengan diisi siswa berjarak satu meter itu muat berapa, lalu satu hari sekolah berapa jam, tanpa istirahat, siswa bawa makanan dari rumah. Ini semua harus dihitung kembali sehingga Januari kita sudah punya detailplan," ujar Khofifah tentang kesiapan Pemprov Jatim tentang belajar tatap muka.(*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Irfan Anshori
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES