Kesehatan

Bahaya untuk Kesehatan, Mulai Sekarang Setop Bakar Sampah Plastik

Rabu, 25 November 2020 - 06:12 | 237.62k
Ilustrasi - Membakar sampah Plastik (FOTO: naviri)
Ilustrasi - Membakar sampah Plastik (FOTO: naviri)

TIMESINDONESIA, JAKARTAMembakar sampah menjadi kebiasaan sebagian masyarakat Indonesia, terutama di daerah pedesaan. Mereka menganggap membakar sampah adalah cara yang paling praktis, terlebih tak ada petugas yang datang untuk mengambil sampah. 

Namun ternyata kebiasaan tersebut tidak benar, dan justru berbahaya untuk kesehatan. Apalagi jika terdapat sampah plastik yang turut dibakar. 

Mengapa sampah plastik berbahaya? Plastik yang dibakar akan menghasilkan hidrogen, karbon dan klorida. Ketiga zat tersebut akan melebur menjadi zat dioksin.

Zat dioksi sebenarnya merupakan senyawa alami yang dihasilkan dari letusan gunung berapi atau kebakaran hutan. 

Jika terus menerus menghirup zat ini, dapat menyebabkan batuk, kesulitan bernapas yang disertai pusing. Bagi ibu hamil dan bayi, zat dioksin dapat menganggu perkembangan sistem syaraf. Lebih fatalnya lagi zat dioksi dapat menumbuhkan sel kanker dalam tubuh. 

Tak itu saja, hasil pembakaran sampah juga mengandung emisi karbondioksida yang membuat tipis lapisan ozon di bumi. 

Jadi sebaiknya bagaimana mengolah sampah plastik? 

Beberapa daerah sudah membuka bank sampah. Dimana warga yang menyetorkan sampah plastik akan ditimbang dan dibayar dengan uang. Di bank sampah pasltik dapat didaur ulang menjadi aneka kerajinan tangan bernilai jual

Namun juga tak ada bank sampah di daerah Anda, sampah plastik sebenarnya boleh dibakar dengan suhu diatas 600 derajat celcius. Sayangnya pembakaran sampah oleh warga tak sampai 600 derajat celsius. Untuk mendapatkan suhu diatas 600 derajat celsius dibutuhkan alat khusus. 

Nah jika sulit mendapatkan alat pembakaran sampah yang aman, ada baiknya kita mulai bijak menggunakan sampah plastik. Sebab di alam sampah plastik sulit terurai, dibuang ke sungai akan mengakibatkan banjir, jika dibakar juga berdampak buruk pada kesehatan. (*)

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Dhina Chahyanti
Publisher : Sholihin Nur

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES