Kemenperin RI Meyakini Pendekatan OVOP Akan Berhasil di Indonesia
Selasa, 24 November 2020 - 20:53 | 18.70k
TIMESINDONESIA, JAKARTA – One Village One Product (OVOP) merupakan sebuah model pembinaan yang bertujuan untuk meningkatkan ekonomi suatu daerah dengan menghasilkan produk kearifan lokal berkelas global yang menekankan pada pemanfaatan sumber daya lokal. Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kementerian Perindustrian (Kemenperin RI), Gati Wibawaningsih di Jakarta, Selasa (24/11).
Menurut Gati, kisah sukses program OVOP telah dimulai sejak tahun 1979 di Prefektur Oita, Jepang. “Saat itu, mereka berhasil mengembangkan produk jamur shitake. Bahkan, model pendekatan OVOP kemudian diadopsi oleh Thailand dengan jargon One Tambon One Product (OTOP) yang berhasil mempopulerkan produk olahan buah, kain sutra dan gerabah,” paparnya.
Gati optimis model pengembangan Industri Kecil Menengah (IKM) di sentra melalui pendekatan OVOP ini akan juga berhasil di tanah air. Sebab, Indonesia memiliki potensi yang sangat luas baik dari sumber daya alam, sumber daya manusia dan kearifan lokalnya.
“Indonesia memiliki keanekaragaman hayati dan budaya mulai dari ujung Pulau Sumatera sampai Papua, yang bila didukung pengelolaannya dengan tepat, IKM kita bisa menjadi motor penggerak ekonomi masyarakat di daerah, khususnya dalam upaya pemulihan ekonomi nasional akibat pandemi Covid-19,” tuturnya.
Tahun ini, program OVOP yang diselenggarakaan oleh Kemenperin RI berfokus pada lima komoditas, yaitu makanan dan minuman, kain tenun, kain batik, anyaman dan gerabah. “Kearifan lokal Indonesia banyak tercermin pada kelima komoditas tersebut, yang begitu kental dan mengakar dalam kehidupan bermasyarakat penduduk Indonesia,” tandasnya. (*)
kemenperin RI ikm ovop jakarta jakarta
Publisher | : Sholihin Nur |