Ekonomi

Lima Komoditas yang Menjadi Fokus Program OVOP Kemenperin RI Tahun Ini

Selasa, 24 November 2020 - 20:49 | 34.07k
Dirjen IKMA Kemenperin, Gati Wibawaningsih. (Foto: Dokumentasi Kemenperin)
Dirjen IKMA Kemenperin, Gati Wibawaningsih. (Foto: Dokumentasi Kemenperin)

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Kementerian Perindustrian RI (Kemenperin RI) terus memacu pengembangan sektor industri kecil menengah (IKM) agar lebih produktif dan berdaya saing. Salah satu langkah strategisnya adalah menggunakan pendekatan One Village One Product (OVOP) di sentra IKM.

“OVOP merupakan sebuah model pembinaan yang bertujuan untuk meningkatkan ekonomi suatu daerah dengan menghasilkan produk kearifan lokal berkelas global yang menekankan pada pemanfaatan sumber daya lokal,” kata Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin, Gati Wibawaningsih di Jakarta, Selasa (24/11/2020).

Gati menjelaskan tahun ini, program OVOP yang diselenggarakaan oleh Kemenperin RI berfokus pada lima komoditas, yaitu makanan dan minuman, kain tenun, kain batik, anyaman dan gerabah.

“Kearifan lokal Indonesia banyak tercermin pada kelima komoditas tersebut, yang begitu kental dan mengakar dalam kehidupan bermasyarakat penduduk Indonesia,” imbuhnya.

Menurut Gati, salah satu wilayah yang punya potensi besar adalah di Sumatera. Provinsi ini dinilai sebagai gudangnya IKM berbasis OVOP. Sebab, dari total 112 pelaku IKM yang mendapat penghargaan OVOP pada tahun 2018, sebanyak 67 pelaku IKM (59,82%) berasal dari wilayah Sumatera.

Komoditas makanan, minuman dan kain tenun begitu mendominasi produk IKM OVOP di wilayah Sumatera. Tak heran, sudah banyak produk komoditas tersebut dari Sumatera yang telah begitu populer di Nusantara ini.

“Siapa yang tak kenal keripik sanjai asal Sumatera Barat yang telah menjadi oleh-oleh wajib bagi setiap pelancong yang mengunjungi Sumatera Barat,” ungkap Gati.

Sementara itu, kain ulos dari Sumatera Utara juga sudah tak asing bagi sebagian besar masyarakat Indonesia. Bahkan, tenun songket sudah identik pula dengan khazanah kain asal Sumatera Barat dan Sumatera Selatan.

“Dalam sesi kedua program sosialisasi OVOP yang dilaksanakan di Kota Padang, IKM OVOP yang dapat bintang 5 dengan komoditas kain tenun songket, yaitu Fatimah Sayuthi,” ujar Gati.

Ke depan, lanjut Gati, diharapkan usulan IKM OVOP Kemenperin RI dapat lebih banyak lagi sehingga nantinya diperoleh pelaku IKM yang berdaya saing dan mampu menembus pasar internasional sehingga mengharumkan nama Indonesia. (*) 

**) Ikuti berita terbaru TIMES Indonesia di Google News klik link ini dan jangan lupa di follow.

Advertisement



Editor : Faizal R Arief
Publisher : Rizal Dani

TERBARU

Togamas - togamas.com

INDONESIA POSITIF

KOPI TIMES